05.02
| Diposting oleh
Devilx7
|
Hay Sobat islamic semuanya sebagai umat muslim hendaknya kita harus mengikuti syariat syariat yang ada. Nah pada kali ini saya akan berbagi doa titika seseorang hendak melakukan mandi besar atau bisa di bilang doa mandi setelah berbuat hubungan intim.
Oke Lihat doa nya aja deh doa saat sebelum bersetubuh, doa saat keluarnya mani, doa setelah bersetubuh dan doa mandi setelah bersetubuh langsung di bawah ini :
Doa Sebelum Bersetubuh
BISMILLAHI ALLAHUMMA JAANIBNA SYSYAITAANA WAJAANIBI SYSYATHAANA MAA RAZAQTANA.
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah jauhkanlah kami dari campur tangan syaitan dan jauhkan pula syaitan dari apa-apa yang Engkau karuniakan kepada kami.
Doa Saat Keluarnya Mani [ Sperma ]
ALLAHUMMAJ’AL NUTHFATANA DZURRIYYATAN THOYYIBAH
Artinya :
Ya Allah jadikan nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik (shalih)
Doa Setelah Bersetubuh
ALHAMDULILLAHI LLADZI KHALAQA MINAL MAA I BASYARAA
Artinya :
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan).
Doa Saat Mandi Sesudah Bersetubuh
NAWAITUL GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBARI FARDHAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya :
Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari seluruh tubuhku karena mani dari jinabat fardhu karena Allah Ta’ala.
06.11
| Diposting oleh
Devilx7
|
Hay sobat sobat yang inin hafalan solat .. berikut ini saya punya beberapa bacaan bacaan surat surat dalam solat beserta artinya bisa kalian lihat di bawah ini :
Bacaan niat sholat subuh
اُصَلِّيْ فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
"Usholli Fardlosh shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala"
Artinya : "Aku niat melakukan shalat fardu subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala "
Bacaan takbiratul ihram.
الله اكبر
"Allaahu akbar"Artinya : "Allah Maha Besar"
Bacaan iftitah
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ المُشْرِكِيْن . إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْن لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ المُسْلِمِيًن
"Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal-ardha, haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaati wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbil ‘alaamiina. Laa syariika lahu wabidzaalika umirtu wa ana minal muslimiina.”
Artinya : "Sesungguhnya aku menghadapkan mukaku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri, dan bukannya aku termasuk dalam golongan musyrik. Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, karena itu aku rela diperintah dan aku ini adalah golongan orang Islam."
Surat Al Fatihah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
"Bismillahirrahmanirrahim"
Alhamdulillahi rabbil alamin, Arrahmaanirrahiim, Maaliki yaumiddiin, Iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin, Ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin,
Artinya : "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam".
"Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
"Yang menguasai di Hari Pembalasan".
"Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan".
"Tunjukilah kami jalan yang lurus",
"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".
Bacaan ruku
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
"Subhaana rabbiyal 'azhiimi wabihamdih"Artinya : "Maha Suci Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Terpuji."
Bacaan i'tidal.
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
"Sami'allaahu liman hamidah, rabbanaa walakal hamdu."Artinya : " Allah mendengar akan sesiapa yang memuji-Nya. Hai Tuhan kami, kepada Engkaulah segala pujian."
Do'a Qunut
اللّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ, وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ, وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ, وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ, وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ. فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ, وَإِنَّهُ لاَيَذِلُّ مَنْ وَّالَيْتَ, وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ, تَبَا رَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ
"Allohummahdiinii fii man haadait, wa'aafiinii fiiman 'afait, watawallanii fiiman tawalait, wabaarik lii fiima a'thoit,wa qinii birohmatika syarroma qodoit, fainnaka taqdii walaa yuqdoo 'alaik wa innahu laa yadzillu maa walait,wa laa yaizzu man 'adait tabaarokta robbana wataa'lait falakal hamdu .ala ma qodoit astagfiruka wa atuubu ilaik,washollallohu 'alaa sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aihi washobihi wasalam.
Artinya : “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. BErilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pda segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena, sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engaku beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas nabi Muhammad beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya.”
Bacaan sujud
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
"Subhaana rabbiyal a'laa wabihamdih"
Artinya : "Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Terpuji"
Bacaan duduk antara 2 sujud
رَبِ ّاِغْفِرْلِيِ وَارْحَمْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَاِفِنيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
"Rabbighfirlii warhamnii warfa'nii wajburnii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'annii"
Artinya : " Ya Allah ! ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, dan angkatlah darjatku dan cukuplah segala kekuranganku dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan sejahterakanlah aku dan berilah keampunan padaku."
Bacaan tasyahud awal
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد
"Attahiyyaatul mubaarakaatush sholawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Allahhumma sholli ‘alaa Muhammad."Artinya : " Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Ya Allah aku bersumpah dan berjanji bahwa tiada ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau ya Allah, dan aku bersumpah dan berjanji sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan-Mu Ya Allah. Ya Allah, limpahkan shalawat-Mu kepada Nabi Muhammad.
Bacaan tasyahud akhir dan doa
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وعلى آلِ مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد. اَلْلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّالِ.
"Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarakta 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid. Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabi jahannama wamin 'adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wamamaati wamin fitnatil masiihid dajjaal."
Artinya : " Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. “ Sebagimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. “ Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia.” Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahanam dan siksa kubur serta dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan fitnahnya dajal."
Bacaan salam
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله
"Assalaamu 'alaikum warahmatullaah."
Artinya : "Keselamatan dan rahmat buat Anda sekalian."
09.34
| Diposting oleh
Devilx7
|
Hay sobat sobat bagi sobat muslim yang ingin hafalan tahlik pendek, kali ini saya share untuk kalian semua, nah langsung aja di baca ya dan di hafal.
Tahlil Huruf Latin
ILA HADROTIN NABIYYIL MUSTHOFA MUHAMMADIN SHOLLOLLOHU ALAIHI WASALLAM………..ALFATIHAH.
WA ILA HADROTI IKHWANIHI MINAL AMBIYAA-I WALMURSALIN WAL AULIYAA-I WASSYUHADAA-I WASSHOLIKHIN WASSHOHABATI WATTABI’IN WAL ULAMAA-IL ‘AMILIN WAL MUSHONNIFIIN WA JAMI’IL MALA-IKATIL MUQORROBIIN WA JAMI’IL AULIYAA-I TA’ALA MIM MASYARIKIL ARDLI ILA MAGHORIBIHA BARRIHA WA BAH RIHA WAKHUSHUSHON ILA HADROTI SULTHONIL AULIYA-I SYEH ABDUL QODIR JIILANI RODLIYALLOHU ANHU WAKHUSHUSHON ILA HADROTI SULTHONI AULIYA-I SYEH ABIL HASAN ASYADZILLI RODLIYALLOHU ANHU WA USHULIHIMA WAFURU ‘IHIMA WAJAMI’I AHLI SILSILATIHIMA……………….AL FATIHAH.
WA ILA HADROTI AABA-INA WA UMMAHAA –TINA WA AJDAADINA WA JADDAA TINA WA MASYAYIKHINA WAMASYAYIKH MASYAYIKHINA WA MU’ALIMINA. WA ILAA HADROTI JAMI’I AHLIL KUBUUR MINAL MUSLIMIN WAL MUSLIMAT WAL MUKMININ WAL MUKMINAT MIM MASYARIKIL ARDLI ILA MAGHORIBIHA BARRIHA WA BAHRIHA….AL FATIHAH.
v MEMBACA SURAT AL IKHLAS ( QUL HU ALLOHU AHAD…..DST) 3X
v MEMBACA SURAT AL FALAQ ( QUL A’UDZU BIRABBIL FALAQ…….DST) 1X
v MEMBACA SURAT ANNAS ( QUL A’UDZU BIRABBINNAAS…..DST) 1X
v MEMBACA SURAT AL FATIHAH…..1X
BISSMILAHIRROHMANIRROHIM
v ALIF LAAM MIIM
v DZAALIKAL KITAABU LAA ROIBAFIIHI HUDAL LIL MUTTAQIEN
v AL LADZIINA YUKMINUUNA BIL GHOIBI WA YUQIIMUNASHOLAATA WAMIMMAA ROZAQNAKUM YUNFIKUUN
v WAL LADZIINA YUKMINUUNA BIMAA UNZILA ILAIKA WAMAA UNZILA MIN QOBLIKA, WABIL AAKHIROTI HUM YUUQINUUN ULAA-IKA ‘ALAA HUDAMM MIR ROBBIHIM WA ULAA-IKA HUMUL MUFLIKHUUN.
WA ILAA HUKUM ILAAHU WAAKHID, LAA ILAA HA ILLA HUWARRROHMAANURROHIIM.
ALLOOHU LAA ILAA HA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUUM, LAA TAK KHUUDUHU SINATUW WALAA NAUUM, LAHUU MAA FIS SAMAAWAATI WAMAA FIL ARDHLI, MAN DZAL LADZII YASY FA’U ‘INDAHU ILLA BI-IDZNIH, YA’LAMU MAA BAINA AIIDIIHIM WAMAA KHOL FAHUM, WALAA YUHIITHUUNA BISYAI-IM MIN ‘ILMIHI ILLA BIMAA SYAAK, WASI’A KURSIYYUHUS SAMAAWAATI WAL ARDHLO, WALAA YA-UUDUHU HIFDHZUHUMA WAHUWAL ‘ALIYYUL ‘ADZHIIM.
LILLAAHI MAAFISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHLI WA IN TUBDUU MAA FII ANFUSIKUM AU TUKHFUUHU YUHAASIBKUM BIHILLAH FAYAGHFIRU LIMAYYASYAAK WA YU’ADZIBU MAYYASYAAK WALLOHU ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR.
AAMANARR ROSUULU BIMAA UNZILA ILAIHI MIRROBBIHI WAL MUK MINUUN, KULLUN AAMANA BILLAAHI WA MALAA-IKATIHI WA KUTUBIHI WA RUSULIHI LAA NUFARRIQU BAINA AHADIM MIRRUSULI WAQOOLUU SAMI’NA WA-ATHO’NA GHUFROONAKA ROBBANAA WA-ILAIKAL MASHIIR.
LAA YUKALLIFULLOHU NAFSAN ILLA WUS ‘AHAA LAHAA MAA KASABAT WA’ALAIHAA MAK TASABAT, ROBBANAA LAA TU-AKHIDZNAA INNASIINAA AU AKHTHOKNA ROBBANAA WALAA TAHMIL ‘ALAINA ISHRONKAMMA HAMALTAHU ‘ALAL LADZIINA MIN QOBLINAA ROBBANAA WALLA TUHAMMILNAA MAALAA THOOQOTA LANAA BIHI. (WA’FU’ANNA WAGHFIRLANA WAR HAMNAA 7 X ) ANTA MAULAANA FANGSHURNAA ‘ALAL QOUMIL KAAFIRIIN. ( IRHAMNA YAA ARRHAMARROOHIMIIN 7 X )
ROMATULLOHI WABAROKAATUHU ‘ALAIKUM INNAHU HAMIDUM MAJIID, INNAMAA YURIIDULLOHU LIYUDZHIBA ANKUMURIJSA AHLAL BAITI WA YUTHOH HIROKUM TATHHIIROO
INNALLOOHA WA MALAA-IKATAHU YUSHOLLUUNA ALAN NABIYYI YAA-AYYUHALLADZIINA AAMANUU SHOOLU ‘ALAIHI WASALLIMU TASLIIMAA.
ALLOHUMMA SHOLLI AFDHLOLASSHOLAATI ‘ALA AS’ADI MAKHLUQOOTIKA NUURIL HUDAA SAYYIDINA WA MAULAANA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI WASHOHBIHI WA BAARIK WASALLIM ‘ADADA MA’LUMATIKA WAMIDADA KALIMATIKA KULLAMA DZAKAROKADZAAKIRUUN WA GHOFALA ANDZIKRIKAL GHOOFILUUN.
ALLOHUMMA SHOLLI AFDHLOLASSHOLAATI ‘ALA AS’ADI MAKHLUQOOTIKA SYAMSID DHLUHAA SAYYIDINA WA MAULAANA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI WASHOHBIHI WA BAARIK WASALLIM ‘ADADA MA’LUMATIKA WAMIDADA KALIMATIKA KULLAMA DZAKAROKADZAAKIRUUN WA GHOFALA ANDZIKRIKAL GHOOFILUUN.
ALLOHUMMA SHOLLI AFDHLOLASSHOLAATI ‘ALA AS’ADI MAKHLUQOOTIKA BADRID DUJAA SAYYIDINA WA MAULAANA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHI WASHOHBIHI WA BAARIK WASALLIM, ‘ADADA MA’LUMATIKA WAMIDADA KALIMATIKA KULLAMA DZAKAROKADZAAKIRUUN WA GHOFALA ANDZIKRIKAL GHOOFILUUN.
ISTAGHFIRUU ROBBAKUM INNAHUU KAANA GHOFAAROO, ASTAGHFIRULLOHAL ‘DZHIIM INNAHU HUWAL GHOFUURUR ROHIIM, AFDHLOLU DZIKRI FA’LAM ANNAHU
v LAA ILAA HA ILLALLOOH HAYYUM MAUJUUD
v LAA ILAA HA ILLALLOOH HAYYUM MA’BUUD
v LAA ILAA HA ILLALLOOH HAYYUM BAAQ, LAA ILAA HA ILLALLOH SAYYIDINA MUHAMMADURROSULULLOH SHOLOLLOHU ALAIHI WASALLAM
v LAA ILAA HA ILLALLOOH 100 X
v LAA ILAA HA ILLALLOOH YA HANNAN YA MANNAN
v LAA ILAA HA ILLALLOOH YA ROHIIM YA ROHMAAN
v LAA ILAA HA ILLALLOOH MUHAMMADURROSUULULLOH
v LAA ILAA HA ILLALLOOH MUHAMMADUN HABIBULLOH
v LAA ILAA HA ILLALLOOH MUHAMMADUN SHOFIYULOOH
ALLOHUMMA SHOLLI SAYYIDINA MUHAMMADIN ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAIHI WA SALLIM 2 X
ALLOHUMMA SHOLLI SAYYIDINA MUHAMMADIN YA ROBBI SHOLLI ‘ALAHI WA SALLIIM.
SUBHANALLOH WABI HAMDIHI SUBHANALLOHIL ‘ADZHIIM 3 X
SUBHAANALLOH ‘ADADA MAA KHOLAQOLLOH 3 X
YA ALLOH YA ROHMAN YA ALLOH YA ROHIIM 3 X
IGHFIRLANA DZUNUUBANAA WAKSYIF ‘ANNAA KURBATANAA 3 X
ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALA HABIBIKA SAYYIDINA MUHAMMADIN WA ‘ALA AALIHI WA SHOHBIHI WASALLIM 2 X
ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALA HABIBIKA SAYYIDINA MUHAMMADIN WA ‘ALA AALIHI WA SHOHBIHI WABAARIK WA SALLIM AJMA’IIN……….AL FATIHAH
DO’A
BISSMILLAHIRROH MAANIRROHIIM, ALHAMDULILLAHIROBBIL ‘ALAAMIIN, HAMDAN YWAAFI NI’AMAAHU WA YUKAAFI-U MAZIIDAH, YA RABBANA LAKAL HAMDU KAMA YANMBAGHI LIJALAALI WAJHIKA WA ‘ADZHIIMI SULTHOONIK.
ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALA SAYYIDINA MUHAMMADAIN SHOLAATAN TUNJIINA MIN JAMII’IL AHWAL WAL AAFAATI, WA TAQDHLI LANAA JAMIIAL HAA JAAT, WA TUTHOHHIRUNA BIHA MIN JAMII’IS SAYYI-AAT, WATARFA’UNAA BIHA ‘INDAKA ‘A’LAD DAROJAAT, WA TUBALLIGHUNAA BIHA AQSHOL GHOOYAAT, MIN JAMII’IL KHOIROOTI, FIL HAYAATI WABA’DAL MAMAT.
ALLOHUMMA TAQOBBAL WA AUSHIL TSAWAABAMAA QOROKNAHU MIN SUUROTIL FATIHAH, WAMIN SUROTIL IKHLAS, WAMIN SUROTIL MU’AWIDZATAINI, WAMIN AAYATIL QUR’AN, WAMAA- SHOLLAINAHU, WAMAS-STAGHFARNAAHU, WAMAA-HALALNAAHU, WAMAA SABBAHNAAHU WA GHOIRO DZAALIKA, HADIYATAW WASHILATAN WAROHMATAN NAAZILAH WABAROKATAN SYAAMILAH, ILAA HADHLROTI HABIBINAA WA SYAFII’INA WA QURROTI ‘A’YUUNINAA SAYYIDINA WA MAULAANAA MUHAMMADIN SHOLLOLLOHU ‘ALAIHI WASALLAM, WA ILAA JAMII’I AZWAAJIHI WADZURRIYYATIHI WA AHLI BAITIHI, WA ILAA JAMII’I IKHWAANIHI MINAL AMBIYAA-I WAL MURSALIIN WASSYUHADAA-I WASSHOOLIHIN WASSHOHAABATI WATTABI’IIN WA JAMII’IL MALAA-IKATIL MUQORROBIIN WAL ‘ULAMAAIL ‘AAMILIIN, WA JAMII’I AULIYA-ILLAHI TA’AALA MIMMASYARIIL ARDHLI ILA MAGHORIBIHAA BARRIHA WA BAHRIHAA, KHUSHUSHON ILAA HADHLROTI SULTHONIL AULIYAA-I SYEH ABDUL QODIR JIILANI RODHLIYALLOHU ANHU, WA KHUSUSHON ILA HADHLROTI SULTHOONIL AULIYA-I SYEH ABIL HASAN ASSYADZILLI RODHLIYALLOHU ANHU WA USHULIHIMA WA FURU’IHIMA WA JAMII’I AHLI SILSILATIHIMAA, TSUMMA ILA HADHLROTI JAMI’I AABA-INA, WA UMMAHAATINA, WA-AJDADINA WA JADDATINA, WA MASYAAYIKHIINAA WA MASYAYIHI MASYAAYIKHINAA, WA KHUSHUSON ILA JAMI’I AHLIL QUBUUR MINAL MUSLIMIN WAL MUSLIMAT MIM MASYARIKIL ARDLI ILA MAGHORIBIHAA BARRIHA WABAHRIHA.
· ALLOHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ANHUM 3 X
· ALLOHUMMA TAQOBBAL JAMII’A ‘A’MAALIHUM WAGHFIR DZUNUUBAHUM 3 X
· ALLOHUMAJ’AL MAA QOROKNAHU SITRON LAHUM MINANNAAR WA FIDAA-AN LAHUM MINANNAAR, WA DAFI-AN LAHUM MINANNAAR, WA –ITQON LAHUM MINANNAR 3X , INNAKA ‘ALA KULLISYAI-INQODIIR
· ALLOHUMMA NAWWIR QUBUUROHUM, ALLOHUMMA WASI’QUBUROHUM, WAJ ‘AL QUBUUROHUM NI’AMAN LAHUM WALA NIQOMAN ‘ALAIHIM.
· ALLOHUJ’AL QUBUUROHUM ROUDHLOTAN MIN RIYAADHIL JINAN, WALAA TAJ’AL HA HUFROTAN MIN HUFFARIN NIROON.
· ALLOHUMMA ANZILIL ROHMATA WAL MAGHFIROH ILAIHIM
· ALLOHUMMA ANZILHUM MNAAZILA ‘ALIYATAN MUBAAROKAH 3 X, INNAKA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIIR.
ALLOHUMMA INNA NASALUKAL MUTAABA’ATA LIROSUULIKA MUHAMMADIN SHOLLOLLOHU ALAIHI WASALLAMA FII AQWALIHI WAAF’ALIHI WA AHWALIHI. ALLOHUMMA TSABIT IMAANANAA, WANAWWIR QULUUBANAA. WABAARIKLANAA FIIMAA A’THOITANA WASALLIMNA FID DUNYA WAL AAKHIROH, RABBANA AATINA FIDDUNYA HASANAH WAFIL AAKHIROTI HASANAH WAQINAA ‘ADZAA BANNAAR WASHOLLOLLOHU ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD, WA ‘ALAA AALIHI WASHOHBIHI AJMA’IIN, SUBHANA ROBBIKA RABBIL ‘IZZATI ‘AMMA YASIFUUN, WASALAAMUN ‘ALAL MURSALIIN WAL HAMDULILAHI ROBBIL ‘AALAMIIN.
09.59
| Diposting oleh
Devilx7
|
Nabi Nuh a.s adalah nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.
Berlalulah beberapa tahun dari kematian Nabi Adam. Bunga-bunga berguguran di sekitar kuburannya dan pohon-pohon dan batu-batuan tampak tidak bergairah. Banyak hal berubah di muka bumi. Dan sesuai dengan hukum umum, terjadilah kealpaan terhadap wasiat Nabi Adam. Kesalahan yang dahulu kembali terulang. Kesalahan dalam bentuk kelupaan, meskipun kali ini terulang secara berbeza.
Sebelum lahirnya kaum Nabi Nuh, telah hidup lima orang saleh dari datuk-datuk kaum Nabi Nuh. Mereka hidup selama beberapa zaman kemudian mereka mati. Nama-nama mereka adalah Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr. Setelah kematian mereka, orang-orang membuat patung-patung dari mereka, dalam rangka menghormati mereka dan sebagai peringatan terhadap mereka. Kemudian berlalulah waktu, lalu orang-orang yang memahat patung itu mati. Lalu datanglah anak-anak mereka, kemudian anak-anak itu mati, dan datanglah cucu- cucu mereka. Kemudian timbullah berbagai dongeng dan khurafat yang membelenggu akal manusia di mana disebutkan bahawa patung-patung itu memiliki kekuatan khusus.
Di sinilah iblis memanfaatkan kesempatan, dan ia membisikkan kepada manusia bahawa berhala-berhala tersebut adalah Tuhan yang dapat mendatangkan manfaat dan menolak bahaya sehingga akhirnya manusia menyembah berhala-berhala itu. Kami tidak mengetahui sumber yang terpecaya berkenaan dengan bagaimana bentuk kehidupan ketika penyembahan terhadap berhala dimulai di bumi, namun kami mengetahui hukum umum yang tidak pernah berubah ketika manusia mulai cenderung kepada syirik. Dalam situasi seperti itu, kejahatan akan memenuhi bumi dan akal manusia akan kalah, serta akan meningkatnya kelaliman dan banyaknya orang-orang yang teraniaya. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Alhasil, kehidupan manusia semuanya akan berubah menjadi neraka Jahim. Situasi demikian ini pasti terjadi ketika manusia menyembah selain Allah SWT, baik yang disembah itu berhala dari batu, anak sapi dari emas, penguasa dari manusia, sistem dari berbagai sistem, mazhab dari berbagai mazhab, atau kuburan seorang wali. Sebab satu-satunya yang menjamin persamaan di antara manusia adalah, saat mereka hanya menyembah Allah SWT dan saat Dia diakui sebagai Pencipta mereka dan yang membuat undang-undang bagi mereka. Tetapi saat jaminan ini hilang lalu ada seorang yang mengklaim, atau ada sistem yang mengklaim memiliki wewenang ketuhanan maka manusia akan binasa dan akan hilanglah kebebasan mereka sepenuhnya.
Penyembahan kepada selain Allah SWT bukan hanya sebagai sebuah tragedi yang dapat menghilangkan kebebasan, namun pengaruh buruknya dapat merembet ke akal manusia dan dapat mengotorinya. Sebab, Allah SWT menciptakan manusia agar dapat mengenal-Nya dan menjadikan akalnya sebagai permata yang bertujuan untuk memperoleh ilmu. Dan ilmu yang paling penting adalah kesadaran bahawa Allah SWT semata sebagai Pencipta, dan selain-Nya adalah makhluk. Ini adalah poin penting dan dasar pertama yang harus ada sehingga manusia sukses sebagai khalifah di muka bumi.
Ketika akal manusia kehilangan potensinya dan berpaling ke selain Allah SWT maka manusia akan tertimpa kesalahan. Terkadang seseorang mengalami kemajuan secara materi kerana ia berhasil melalui jalan-jalan kemajuan, meskipun ia tidak beriman kepada Allah SWT, namun kemajuan materi ini yang tidak disertai dengan pengenalan kepada Allah SWT akan menjadi siksa yang lebih keras daripada siksaan apa pun, kerana ia pada akhirnya akan menghancurkan manusia itu sendiri. Ketika manusia menyembah selain Allah SWT maka akan meningkatlah penderitaan kehidupan dan kefakiran manusia. Terdapat hubungan kuat antara kehinaan manusia dan kefakiran mereka, serta tidak berimannya mereka kepada Allah. Allah SWT berfirman:
"Seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. " (QS. al-A'raf: 96)
Demikianlah, bahawa kufur kepada Allah SWT atau syirik kepada-Nya akan menyebabkan hilangnya kebebasan dan hancurnya akal serta meningkatnya kefakiran, serta kosongnya kehidupan dari tujuan yang mulia. Dalam situasi seperti ini, Allah SWT mengutus Nuh untuk membawa ajaran-Nya kepada kaumnya. Nabi Nuh adalah seorang hamba yang akalnya tidak terpengaruh oleh polusi kolektif, yang menyembah selain Allah SWT. Allah SWT memilih hamba-Nya Nuh dan mengutusnya di tengah-tengah kaumnya.
Nuh membuat revolusi pemikiran. Ia berada di puncak kemuliaan dan kecerdasan. Ia merupakan manusia terbesar di zamannya. Ia bukan seorang raja di tengah-tengah kaumnya, bukan penguasa mereka, dan bukan juga orang yang paling kaya di antara mereka. Kita mengetahui bahawa kebesaran tidak selalu berhubungan dengan kerajaan, kekayaan, dan kekuasaan. Tiga hal tersebut biasanya dimiliki oleh jiwa-jiwa yang hina. Namun kebesaran terletak pada kebersihan hati, kesucian nurani, dan kemampuan akal untuk mengubah kehidupan di sekitarnya. Nabi Nuh memiliki semua itu, bahkan lebih dari itu. Nabi Nuh adalah manusia yang mengingat dengan baik perjanjian Allah SWT dengan Nabi Adam dan anak-anaknya, ketika Dia menciptakan mereka di alam atom. Berdasarkan fitrah, ia beriman kepada Allah SWT sebelum pengutusannya pada manusia. Dan semua nabi beriman kepada Allah SWT sebelum mereka diutus. Di antara mereka ada yang "mencari" Allah SWT seperti Nabi Ibrahim, ada juga di antara mereka yang beriman kepada-Nya dari lubuk hati yang paling dalam, seperti Nabi Musa, dan di antara mereka juga ada yang beribadah kepada-Nya dan menyendiri di gua Hira, seperti Nabi Muhammad saw.
Terdapat sebab lain berkenaan dengan kebesaran Nabi Nuh. Ketika ia bangun, tidur, makan, minum, atau mengenakan pakaian, masuk atau keluar, ia selalu bersyukur kepada Allah SWT dan memuji-Nya, serta mengingat nikmat-Nya dan selalu bersyukur kepada-Nya. Oleh kerana itu, Allah SWT berkata tentang Nuh:
"Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur." (QS. al-Isra': 3)
Allah SWT memilih hamba-Nya yang bersyukur dan mengutusnya sebagai nabi pada kaumnya. Nabi Nuh keluar menuju kaumnya dan memulai dakwahnya:
"Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar. " (QS. al-A'raf: 59)
Dengan kalimat yang singkat tersebut, Nabi Nuh meletakkan hakikat ketuhanan kepada kaumnya dan hakikat hari kebangkitan. Di sana hanya ada satu Pencipta yang berhak disembah. Di sana terdapat kematian, kemudian kebangkitan kemudian hari kiamat. Hari yang besar yang di dalamnya terdapat siksaan yang besar.
Nabi Nuh menjelaskan kepada kaumnya bahawa mustahil terdapat selain Allah Yang Maha Esa sebagai Pencipta. Ia memberikan pengertian kepada mereka, bahawa setan telah lama menipu mereka dan telah tiba waktunya untuk menghentikan tipuan ini. Nuh menyampaikan kepada mereka, bahawa Allah SWT telah memuliakan manusia: Dia telah menciptakan mereka, memberi mereka rezeki, dan menganugerahi akal kepada mereka. Manusia mendengarkan dakwahnya dengan penuh kekhusukan. Dakwah Nabi Nuh cukup mengguncangkan jiwa mereka. Laksana tembok yang akan roboh yang saat itu di situ ada seorang yang tertidur dan engkau meng-goyang tubuhnya agar ia bangun. Barangkali ia akan takut dan ia marah meskipun engkau bertujuan untuk menyelamatkannya.
Akar-akar kejahatan yang ada di bumi mendengar dan merasakan ketakutan. Pilar-pilar kebencian terancam dengan cinta ini yang dibawa oleh Nabi Nuh. Setelah mendengar dakwah Nabi Nuh, kaumnya terpecah menjadi dua kelompok: Kelompok orang-orang lemah, orang-orang fakir, dan orang-orang yang menderita, di mana mereka merasa dilindungi dengan dakwah Nabi Nuh, sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok orang-orang kaya, orang-orang kuat, dan para penguasa di mana mereka menghadapi dakwah Nabi Nuh dengan penuh keraguan. Bahkan ketika mereka mempunyai kesempatan, mereka mulai melancarkan serangan untuk melawan Nabi Nuh. Mula-mula mereka menuduh bahawa Nabi Nuh adalah manusia biasa seperti mereka:
"Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: 'Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami.'" (QS. Hud: 27)
Dalam tafsir al-Quturbi disebutkan: "Masyarakat yang menentang dakwahnya adalah para pembesar dari kaumnya. Mereka dikatakan al- Mala' kerana mereka seringkali berkata. Misalnya mereka berkata kepada Nabi Nuh: "Wahai Nuh, engkau adalah manusia biasa." Padahal Nabi Nuh juga mengatakan bahawa ia memang manusia biasa. Allah SWT mengutus seorang rasul dari manusia ke bumi kerana bumi dihuni oleh manusia. Seandainya bumi dihuni oleh para malaikat nescaya Allah SWT mengutus seorang rasul dari malaikat.
Berlanjutlah peperangan antara orang-orang kafir dan Nabi Nuh. Mula- mula, rezim penguasa menganggap bahawa dakwah Nabi Nuh akan mati dengan sendirinya, namun ketika mereka melihat bahawa dakwahnya menarik perhatian orang-orang fakir, orang-orang lemah, dan pekerja- pekerja sederhana, mereka mulai menyerang Nabi Nuh dari sisi ini. Mereka menyerangnya melalui pengikutnya dan mereka berkata kepadanya: "Tiada yang mengikutimu selain orang-orang fakir dan orang- orang lemah serta orang-orang hina."
Allah SWT berfirman:
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): 'Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan. Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: 'Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikutimu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahawa kamu adalah orang-orang yang berdusta. " (QS. Hud: 25-27)
Demikianlah telah berkecamuk pertarungan antara Nabi Nuh dan para bangsawan dari kaumnya. Orang-orang yang kafir itu menggunakan dalih persamaan dan mereka berkata kepada Nabi Nuh: "Dengarkan wahai Nuh, jika engkau ingin kami beriman kepadamu maka usirlah orang-orang yang beriman kepadamu. Sesungguhnya mereka itu orang-orang yang lemah dan orang-orang yang fakir, sementara kami adalah kaum bangsawan dan orang-orang kaya di antara mereka. Dan mustahil engkau menggabungkan kami bersama mereka dalam satu dakwah (majelis)." Nabi Nuh mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir dari kaumnya. la mengetahui bahawa mereka menentang. Meskipun demikian, ia menjawabnya dengan baik. Ia memberitahukan kepada kaumnya bahawa ia tidak dapat mengusir orang-orang mukmin, kerana mereka bukanlah tamu-tamunya namun mereka adalah tamu-tamu Allah SWT. Rahmat bukan terletak dalam rumahnya di mana masuk di dalamnya orang-orang yang dikehendakinya dan terusir darinya orang-orang yang dikehendakinya, tetapi rahmat terletak dalam rumah Allah SWT di mana Dia menerima siapa saja yang dikehendaki-Nya di dalamnya. Allah SWT berfirman:
"Berkata Nuh: 'Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tidak menyukainya? Dan (dia berkata): 'Hai kaumku, aku tidak meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui.' Dan (dia berkata): 'Hai kaumku, siapakah yang dapat menolongku dari (azab) Allah jika aku mengusir mereka. Maka tidakkan kamu mengambil pelajaran?' Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahawa): 'Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah, dan aku tidak mengetahui hal yang ghaib, dan tidak pula aku mengatakan: 'Sesungguhnya aku adalah malaikat,' dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu: 'Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka. Allah lebih mengetahui apa yang ada pada mereka. Sesungguhnya aku kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang lalim.'" (QS. Hud: 28-31)
Nuh mematahkan semua argumentasi orang-orang kafir dengan logik para nabi yang mulia. Yaitu, logik pemikiran yang sunyi dari kesombongan peribadi dan kepentingan-kepentingan khusus. Nabi Nuh berkata kepada mereka bahawa Allah SWT telah memberinya agama, kenabian, dan rahmat. Sedangkan mereka tidak melihat apa yang diberikan Allah SWT kepadanya. Selanjutnya, ia tidak memaksakan mereka untuk mempercayai apa yang disampaikannya saat mereka membenci. Kalimat tauhid (tiada Tuhan selain Allah) tidak dapat dipaksakan atas seseorang. Ia memberitahukan kepada mereka bahawa ia tidak meminta imbalan dari mereka atas dakwahnya. Ia tidak meminta harta dari mereka sehingga memberatkan mereka. Sesungguhnya ia hanya mengharapkan pahala (imbalan) dari Allah SWT. Allahlah yang memberi pahala kepadanya. Nabi Nuh menerangkan kepada mereka bahawa ia tidak dapat mengusir orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Meskipun sebagai Nabi, ia memiliki keterbatasan dan keterbatasan itu adalah tidak diberikannya hak baginya untuk mengusir orang-orang yang beriman kerana dua alasan. bahawa mereka akan bertemu dengan Alllah SWT dalam keadaan beriman kepada-Nya, maka bagaimana ia akan mengusir orang yang beriman kepada Allah SWT, kemudian seandainya ia mengusir mereka, maka mereka akan menentangnya di hadapan Allah SWT. Ini berakibat pada pemberian pahala dari Allah SWT atas keimanan mereka dan balasan-Nya atas siapa pun yang mengusir mereka. Maka siapakah yang dapat menolong Nabi Nuh dari siksa Allah SWT seandainya ia mengusir mereka?
Demikianlah Nabi Nuh menunjukkan bahawa permintaan kaumnya agar ia mengusir orang-orang mukmin adalah tindakan bodoh dari mereka. Nabi Nuh kembali menyatakan bahawa ia tidak dapat melakukan sesuatu yang di luar wewenangnya, dan ia memberitahu mereka akan kerendahannya dan kepatuhannya kepada Allah SWT. Ia tidak dapat melakukan sesuatu yang merupakan bahagian dari kekuasaan Allah SWT, yaitu pemberian nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Ia tidak mengetahui ilmu ghaib, kerana ilmu ghaib hanya khusus dimiliki oleh Allah SWT. Ia juga memberitahukan kepada mereka bahawa ia bukan seorang raja, yakni kedudukannya bukan seperti kedudukan para malaikat. Sebahagian ulama berargumentasi dari ayat ini bahawa para malaikat lebih utama dari pada para nabi (silakan melihat tafsir Qurthubi).
Nabi Nuh berkata kepada mereka: "Sesungguhnya orang-orang yang kalian pandang sebelah mata, dan kalian hina dari orang-orang mukmin yang kalian remehkan itu, sesungguhnya pahala mereka itu tidak sirna dan tidak berkurang dengan adanya penghinaan kalian terhadap mereka. Sungguh Allah SWT lebih tahu terhadap apa yang ada dalam diri mereka. Dialah yang membalas amal mereka. Sungguh aku telah menganiaya diriku sendiri seandainya aku mengatakan bahawa Allah tidak memberikan kebaikan kepada mereka."
Kemudian rezim penguasa mulai bosan dengan debat ini yang disampaikan oleh Nabi Nuh. Allah SWT menceritakan sikap mereka terhadap Nabi Nuh dalam flrman-Nya:
"Mereka berkata: 'Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.' Nuh menjawab: 'Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri. Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasihatku jika aku hendak memberi nasihat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu. Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan. " (QS. Hud: 32-34)
Nabi Nuh menambahkan bahawa mereka tersesat dari jalan Allah SWT. Allahlah yang menjadi sebab terjadinya segala sesuatu, namun mereka memperoleh kesesatan disebabkan oleh ikhtiar mereka dan kebebasan mereka serta keinginan mereka. Dahulu iblis berkata:
"Kerana Engkau telah menghukum saya tersesat..." (QS. al-A'raf: 16)
Secara zahir tampak bahawa makna ungkapan itu berarti Allahlah yang menyesatkannya, padahal hakikatnya adalah bahawa Allah SWT telah memberinya kebebasan dan kemudian Dia akan meminta pertanggungjawapannya. Kita tidak sependapat dengan pandangan al- Qadhariyah, al-Mu'tazilah, dan Imamiyah. Mereka berpendapat bahawa keinginan manusia cukup sebagai kekuatan untuk melakukan perbuatannya, baik berupa ketaatan maupun kemaksiatan. kerana bagi mereka, manusia adalah pencipta perbuatannya. Dalam hal itu, ia tidak membutuhkan Tuhannya. Kami tidak mengambil pendapat mereka secara mutlak. Kami berpendapat bahawa manusia memang menciptakan perbuatannya namun ia membutuhkan bantuan Tuhannya dalam melakukannya.
Alhasil, Allah SWT mengerahkan setiap makhluk sesuai dengan arah penciptaannya, baik pengarahann itu menuju kebaikan atau keburukan. Ini termasuk kebebasan sepenuhnya. Manusia memilih dengan kebebasannya kemudian Allah SWT mengerahkan jalan menuju pilihannya itu. Iblis memilih jalan kesesatan maka Allah SWT mengarahkan jalan kesesatan itu padanya, sedangkan orang-orang kafir dari kaum Nabi Nuh memilih jalan yang sama maka Allah pun mengarahkan jalan itu pada mereka.
Peperangan pun berlanjut, dan perdebatan antara orang-orang kafir dan Nabi Nuh semakin melebar, sehingga ketika argumentasi-argumentasi mereka terpatahkan dan mereka tidak dapat mengatakan sesuatu yang pantas, mereka mulai keluar dari batas-batas adab dan berani mengejek Nabi Allah.
"Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: 'Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata." (QS. al-A'raf: 60)
Nabi Nuh menjawab dengan menggunakan sopan-santun para nabi yang agung.
"Nuh menjawab: 'Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikit pun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam. Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasihat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS. al-A'raf: 61-62)
Nabi Nuh tetap melanjutkan dakwah di tengah-tengah kaumnya, waktu demi waktu, hari demi hari, dan tahun demi tahun. Berlalulah masa yang panjang itu, namun Nabi Nuh tetap mengajak kaumnya. Nabi Nuh berdakwah kepada mereka siang malam, dengan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, bahkan ia pun memberikan contoh-contoh pada mereka. Ia menjelaskan kepada mereka tanda-tanda kebesaran Allah SWT dan kekuasaan-Nya di dunia. Namun setiap kali ia mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT, mereka lari darinya, dan setiap kali ia mengajak mereka agar Allah SWT mengampuni mereka, mereka meletakkan jari-jari mereka di telinga-telinga mereka dan mereka menampakkan kesombongan di depan kebenaran. Allah SWT menceritakan apa yang dialami oleh Nabi Nuh dalam firman-Nya:
"Nuh berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan keterlaluan. Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka dengan cara yang terang-terangan, kemudian aku menyeru mereka lagi dengan terang-terangan dan dengan diam-diam, maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak- anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.'" (QS. Nuh: 5-12)
Namun apa jawapan kaumnya?
"Nuh berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku, dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka. Mereka telah melakukan tipu-daya yang amat besar. Dan mereka berkata: 'Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali meninggalkan (penyembahan) wadd, suwa, yaghuts, yauq, dan nasr. Dan sesudahnya mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia); dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang lalim itu selain kesesatan,'" (QS. Nuh: 21-24)
Nuh tetap melanjutkan dakwah di tengah-tengah kaumnya selama 950 tahun. Allah SWT berfirman:
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. " (QS. Ankabut: 14)
Sayangnya, jumlah kaum mukmin tidak bertambah sedangkan jumlah kaum kafir justru bertambah. Nabi Nuh sangat sedih namun ia tidak sampai kehilangan harapan. la senantiasa mengajak kaumnya dan berdebat dengan mereka. Namun kaumnya selalu menghadapinya dengan kesombongan, kekufuran, dan penentangan. Nabi Nuh sangat bersedih terhadap kaumnya namun ia tidak sampai berputus asa. la tetap menjaga harapan selama 950 tahun. Tampak bahawa usia manusia sebelum datangnya taufan cukup panjang. Dan barangkali usia panjang bagi Nabi Nuh merupakan mukjizat khusus baginya.
Datanglah hari di mana Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Nuh bahawa orang-orang yang beriman dari kaumnya tidak akan bertambah lagi. Allah SWT mewahyukan kepadanya agar ia tidak bersedih atas tindakan mereka. Maka pada saat itu, Nabi Nuh berdoa agar orang-orang kafir dihancurkan. la berkata:
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang- orang kafir itu tinggal di atas bumi." (QS. Nuh: 26)
Nabi Nuh membenarkan doanya dengan alasan:
"Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, nescaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat dan kafir. " (QS. Nuh: 27)
Allah SWT berfirman dalam surah Hud:
"Dan diwahyukan kepada Nuh, bahawasannya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang-orang yang telah beriman saja, kerana itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan. Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang lalim itu. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (QS. Hud: 36-37)
Kemudian Allah SWT menetapkan hukum-Nya atas orang-orang kafir, yaitu datangnya angin taufan. Allah SWT memberitahu Nuh, bahawa ia akan membuat perahu ini dengan "pengawasan Kami dan wahyu kami," yakni dengan ilmu Allah SWT dan pengajaran-Nya, serta sesuai dengan pengarahan-Nya dan bantuan para malaikat.
Allah SWT menetapkan perintah-Nya kepada Nuh:
"Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang lalim itu. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (QS. Hud: 37)
Allah SWT menenggelamkan orang-orang yang lalim, apa pun kedudukan mereka dan apa pun kedekatan mereka dengan Nabi. Allah SWT melarang Nabi-Nya untuk berdialog dengan mereka atau menengahi urusan mereka. Nabi Nuh mulai menanam pohon untuk membuat perahu darinya. Ia menunggu beberapa tahun, kemudian ia memotong apa yang ditanamnya dan mulai merakitnya. Akhirnya, jadilah perahu yang besar, yang tinggi, dan kuat.
Para mufasir berbeza pendapat tentang besarnya perahu itu, bentuknya, masa pembuatannya, tempat pembuatannya dan lain-lain. Berkenaan dengan hal tersebut Fakhrur Razi berkata: "Ketahuilah bahawa pembahasan ini tidak menarik bagiku kerana ia merupakan hal-hal yang tidak perlu diketahuinya. Saya kira mengetahui hal tersebut hanya mendatangkan manfaat yang sedikit." Mudah-mudahan Allah SWT merahmati Fakhrur Razi yang menyatakan kebenaran dengan kalimatnya itu. Kita tidak mengetahui hakikat perahu ini, kecuali apa yang telah Allah SWT ceritakan kepada kita tentang hal itu. Misalnya, kita tidak mengetahui dimana ia dibuat, berapa panjangnya atau lebarnya, dan kita secara pasti tidak mengetahui selain tempat yang ditujunya setelah ia berlabuh.
Allah SWT tidak memberikan keterangan secara detail berkenaan dengan hal tersebut yang tidak memberikan kepentingan pada kandungan cerita dan tujuannya yang penting. Nabi Nuh mulai membangun perahu, lalu orang-orang kafir lewat di depannya saat ia dalam keadaan serius membuat perahu. Saat itu, cuaca atau udara sangat kering, dan di sana tidak terdapat sungai atau laut yang dekat. Bagaimana perahu ini akan berlayar wahai Nuh? Apakah ia akan berlayar di atas tanah? Di manakah air yang memungkinkan bagi perahumu untuk belayar? Sungguh Nuh telah gila! Orang-orang kafir semakin tertawa terbahak-bahak dan semakin mengejek Nabi Nuh.
Puncak pertentangan dalam kisah Nabi Nuh tampak dalam masa ini. Kebatilan mengejek kebenaran dan cukup lama menertawakan kebenaran. Mereka menganggap bahawa dunia adalah milik mereka dan bahawa mereka akan selalu mendapatkan keamanan dan bahawa siksa tidak akan terjadi. Namun anggapan mereka itu tidak terbukti. Datangnya angin taufan menjungkirbalikkan semua perkiraan mereka. Saat itu, orang-orang mukmin mengejek balik orang-orang kafir dan ejekan mereka adalah kebenaran. Allah SWT berfirman:
"Dan mulailah Nuh membuat bahtera itu. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan metewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: 'Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) akan mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek kami. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakan dan yang akan ditimpa azab yang kekal." (QS. Hud: 38- 39)
Selesailah pembuatan perahu dan duduk menunggu perintah Allah SWT. Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Nuh bahawa jika ada yang mempunyai dapur, maka ini sebagai tanda dimulainya angin taufan. Di sebutkan bahawa tafsiran dari at-Tannur ialah oven (alat untuk memanggang roti) yang ada di dalam rumah Nabi Nuh. Jika keluar darinya air dan ia lari maka itu merupakan perintah bagi Nabi Nuh untuk bergerak. Maka pada suatu hari tannur itu mulai menunjukkan tanda- tandanya dari dalam rumah Nabi Nuh, lalu Nabi Nuh segera membuka perahunya dan mengajak orang-orang mukmin untuk menaikinya. Jibril turun ke bumi. Nabi Nuh membawa burung, binatang buas, binatang yang berpasang-pasangan, sapi, gajah, semut, dan lain-lain. Dalam perahu itu, Nabi Nuh telah membuat kandang binatang buas.
Jibril menggiring setiap dua binatang yang berpasangan agar setiap spesies binatang tidak punah dari muka bumi. Ini berarti bahawa angin taufan telah menenggelamkan bumi semuanya, kalau tidak demikian maka buat apa ia harus mengangkut jenis binatang-binatang itu. Binatang-binatang mulai menaiki perahu itu beserta orang-orang yang beriman dari kaumnya. Jumlah orang-orang mukmin sangat sedikit. Allah SWT berfirman:
"Hingga apabila perintah Kami datang dan tannur telah memancarkan air, Kami berfirman: 'Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing- masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkanlah pula) orang-orang yang beriman.' Dan tidak beriman bersama Nuh itu kecuali sedikit. " (QS. Hud: 40)
Istri Nabi Nuh tidak beriman kepadanya sehingga ia tidak ikut menaiki perahu, dan salah satu anaknya menyembunyikan kekafirannya dengan menampakkan keimanan di depan Nabi Nuh, dan ia pun tidak ikut menaikinya. Mayoritas manusia saat itu tidak beriman sehingga mereka tidak turut berlayar. Hanya orang-orang mukmin yang mengarungi lautan bersamanya. Ibnu Abbas berkata: "Terdapat delapan puluh orang dari kaum Nabi Nuh yang beriman kepadanya."
Air mulai meninggi yang keluar dari celah-celah bumi. Tiada satu celah pun di bumi kecuali keluar air darinya. Sementara dari langit turunlah hujan yang sangat deras yang belum pernah turun hujan dengan curah seperti itu di bumi, dan tidak akan ada hujan seperti itu sesudahnya. Lautan semakin bergolak dan ombaknya menerpa apa saja dan menyapu bumi. Perut bumi bergerak dengan gerakan yang tidak wajar sehingga bola bumi untuk pertama kalinya tenggelam dalam air sehingga ia menjadi bola air. Allah SWT berfirman:
"Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku. (QS. al-Qamar: 11-13)
Air meninggi di atas kepala manusia, dan ia melampaui ketinggian pohon, bahkan puncak gunung. Akhirnya, permukaan bumi diselimuti dengan air. Ketika mula-mula datang taufan, Nabi Nuh memanggil-manggil puteranya. puteranya itu berdiri agak jauh darinya. Nabi Nuh memanggilnya dan berkata:
"Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." (QS. Hud: 42)
Anak itu menjawab ajakan ayahnya:
"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah." (QS. Hud: 43)
Nabi Nuh kembali menyerunya:
"Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain orang yang dirahmati-Nya." (QS. Hud: 43)
Selesailah dialog antara Nabi Nuh dan anaknya.
"Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. " (QS. Hud: 43)
Perhatikanlah ungkapan AI-Qur'an al-Karim: Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya. Ombak tiba-tiba mengakhiri dialog mereka. Nabi Nuh mencari, namun ia tidak mendapati anaknya. Ia tidak menemukan selain gunung ombak yang semakin meninggi dan meninggi bersama perahu itu. Nabi Nuh ddak dapat melihat segala sesuatu selain air. Allah SWT berkehendak - sebagai rahmat dari-Nya - untuk menenggelamkan si anak jauh dari penglihatan si ayah. Inilah kasih sayang Allah SWT terhadap si ayah. Anak Nabi Nuh mengira bahawa gunung akan mencegahnya dari kejaran air namun ia pun terkejar dan tenggelam. Angin taufan terus berlanjut dan terus membawa perahu Nabi Nuh. Setelah berlalu beberapa saat, pemandangan tertuju kepada bumi yang telah musnah sehingga tiada kehidupan kecuali sebahagian kayu yang darinya Nabi Nuh membuat perahu di mana ia menyelamatkan orang-orang mukmin, begitu juga berbagai binatang yang ikut bersama mereka. Adalah hal yang sulit bagi kita untuk membayangkan kedahsyatan taufan itu. Yang jelas, ia menunjukkan kekuasaan Pencipta. Perahu itu berlayar dengan mereka dalam ombak yang laksana gunung. Sebahagian ilmuwan meyakini bahawa terpisahnya beberapa benua dan terbentuknya bumi dalam rupa seperti sekarang adalah sebagai akibat dari taufan yang dahulu.
taufan yang dialami oleh Nabi Nuh terus berlanjut dalam beberapa zaman di mana kita tidak dapat mengetahui batasnya. Kemudian datanglah perintah Ilahi agar langit menghentikan hujannya dan agar bumi tetap tenang dan menelan air itu, dan agar kayu-kayu perahu berlabuh di al-Judi, yaitu nama suatu tempat di zaman dahulu. Ada yang mengatakan bahawa ia adalah gunung yang terletak di Irak. Dengan datangnya perintah Ilahi, bumi kembali menjadi tenang dan air menjadi surut. taufan telah menyucikan bumi dan membasuhnya. Allah SWT berfirman:
"Dan difirmankan: 'Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,' dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukitjudi. Dan dikatakan: 'Binasalah orang-orang yang lalim. " (QS. Hud: 44)
Dan air pun disurutkan, yakni air berkurang dan kembali ke celah-celah bumi. Segala urusan telah diputuskan dan orang-orang kafir telah hancur sepenuhnya. Dikatakan bahawa Allah SWT me-mandulkan rahim-rahim wanita selama empat puluh tahun sebelum datangnya taufan, kerana itu tidak ada yang terbunuh seorang anak bayi atau anak kecil.
Firman-Nya: Dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit judi, yakni ia berlabuh di atasnya. Di sebutkan bahawa hari itu bertepatan dengan hari Asyura' (hari kesepuluh dari bulan Muharam). Lalu Nabi Nuh berpuasa dan memerintahkan orang-orang yang bersamanya untuk berpuasa juga.
Dikatakan: 'Binasalah orang-orang yang lalim, 'yakni kehancuran bagi mereka. taufan menyucikan bumi dari mereka dan membersihkannya. Lenyaplah peristiwa yang mengerikan dengan lenyapnya taufan. Dan berpindahlah pergulatan dari ombak ke jiwa Nabi Nuh. Ia mengingat anaknya yang tenggelam. Nabi Nuh tidak mengetahui saat itu bahawa anaknya menjadi kafir. Ia menganggap bahawa anaknya sebagai seorang mukmin yang memilih untuk menyelamatkan diri dengan cara berlindung kepada gunung. Namun ombak telah mengakhiri percakapan keduanya sebelum mereka menyelesaikannya. Nabi Nuh tidak mengetahui seberapa jauh bahagian keimanan yang ada pada anaknya. Lalu bergeraklah naluri kasih sayang dalam hati sang ayah. Allah SWT berfirman:
"Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil- adilnya. " (QS. Hud: 45)
Nuh ingin berkata kepada Allah SWT bahawa anaknya termasuk dari keluarganya yang beriman dan Dia menjanjikan untuk menyelamatkan keluarganya yang beriman. Allah SWT berkata dan menjelaskan kepada Nuh keadaan sebenarnya yang ada pada anaknya:
"Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan). Sesungguhnya perbuatannya tidak baik. Sebab itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikatnya). Aku memperingatkan kepa- damu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.'" (QS. Hud: 46)
Al-Qurthubi berkata - menukil dari guru-gurunya dari kalangan ulama - ini adalah pendapat yang kami dukung: "Anaknya berada di sisinya (yakni bersama Nabi Nuh dan dalam dugaannya ia seorang mukmin). Nabi Nuh tidak berkata kepada Tuhannya: "Sesungguhnya anakku termasuk keluargaku," kecuali kerana ia memang menampakkan hal yang demikian kepadanya. Sebab, mustahil ia meminta kehancuran orang-orang kafir kemudian ia meminta agar sebahagian mereka diselamatkan."
Anaknya menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keimanan. Lalu Allah SWT memberitahukan kepada Nuh ilmu ghaib yang khusus dimiliki- Nya. Yakni Allah SWT memberitahunya keadaan sebenarnya dari anaknya. Allah SWT ketika menasihatinya agar jangan sampai ia menjadi orang-orang yang tidak mengerti. Dia ingin menghilangkan darinya anggapan bahawa anaknya beriman kemudian mati bersama orang-orang kafir.
Di sana terdapat pelajaran penting yang terkandung dalam ayat-ayat yang mulia itu, yang menceritakan kisah Nabi Nuh bersama anaknya. Allah SWT ingin berkata kepada Nabi-Nya yang mulia bahawa anaknya bukan termasuk keluarganya kerana ia tidak beriman kepada Allah SWT. Hubungan darah bukanlah hubungan hakiki di antara manusia. Anak seorang nabi adalah anaknya yang meyakini akidah, yaitu mengikuti Allah SWT dan nabi, dan bukan anaknya yang menentangnya, meskipun berasal dari sulbinya. Jika demikian seorang mukmin harus menghindar dari kekufuran. Dan di sini juga harus di teguhkan hubungan sesama akidah di antara orang-orang mukmin. Adalah tidak benar jika hubungan sesama mereka dibangun berdasarkan darah, iras, warna kulit, atau tempat tinggal.
Nabi Nuh memohon ampun kepada Tuhannya dan bertaubat kepada-Nya. Kemudian Allah SWT merahmatinya dan memerintahkannya untuk turun dari perahu dalam keadaan dipenuhi dengan keberkahan dari Allah SWT dan penjagaan-Nya:
"Nuh berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikatnya). Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, nescaya aku akan termasuk orang-orang yang rugi. " (QS. Hud: 47)
Difirmankan: "'Hai Nuh, turunlah dengan selamat dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang beriman) dari orang-orang yang bersamamu.'" (QS. Hud: 48)
Nabi Nuh turun dari perahunya dan ia melepaskan burung-burung dan binatang-binatang buas sehingga mereka menyebar ke bumi. Setelah itu, orang-orang mukmin juga turun. Nabi Nuh meletakkan dahinya ke atas tanah dan bersujud. Saat itu bumi masih basah kerana pengaruh taufan. Nabi Nuh bangkit setelah solatnya dan menggali pondasi untuk membangun tempat ibadah yang agung bagi Allah SWT. Orang-orang yang selamat menyalakan api dan duduk-duduk di sekelilingnya. Menyalakan api sebelumnya di larang di dalam perahu kerana dikhuatirkan api akan menyentuh kayu-kayunya dan membakarnya. Tak seorang pun di antara mereka yang memakan makanan yang hangat selama masa taufan.
Berlalulah hari puasa sebagai tanda syukur kepada Allah SWT. Al-Qur'an tidak lagi menceritakan kisah Nabi Nuh setelah taufan sehingga kita tidak mengetahui bagaimana peristiwa yang dialami Nabi Nuh bersama kaumnya. Yang kita ketahui atau yang perlu kita tegaskan bahawa Nabi Nuh mewasiatkan kepada putera-puteranya saat ia meninggal agar mereka hanya menyembah Allah SWT.
Pengajaran Dari Kisah Nabi Nuh a.s.
Bahawasanya hubungan antara manusia yang terjalin kerana ikatan persamaan kepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesan drp hubungan yang terjalin kerana ikatan darah atau kelahiran. Kan'aan yang walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah s.w.t. dikeluarkan dari bilangan keluarga ayahnya kerana ia menganut kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yang dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang memusuhi dan menentangnya.
Maka dalam pengertian inilah dapat difahami firman Allah dalam Al- Quran yang bermaksud: "Sesungguhnya para mukmin itu adalah bersaudara."
Sumber : http://harmoni-my.org
08.10
| Diposting oleh
Devilx7
|
Nah bagi kaum hawa untuk kali ini saya punya postingan yang akan bembuat kalian ter inspirasi.. aamiiiin . . .
pada postingan saya ini ada beberapa pahala pahala yang di dapatkan bagi seorang istri :
1. Jika Allah menghendaki, maka penggilingan itu berputar untuk Puterinya. Tapi itu terjadi karena Allah menghendaki beberapa kebaikan yang ditulis dan beberapa kesalahan yang dihapuskan dari Fatimah dan dinaikkan-Nya untuk puteri Nabi itu beberapa derajat lebih tinggi.
2. Jika seorang wanita melayani suaminya sehari semalam dengan baik hati, ikhlas serta dengan hati yang benar, maka Allah akan mengampuni segala dosanya dan akan dicatat untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya dengan seribu kebaikan dan dikaruniakan seribu pahala haji dan umroh." (H.R. Abu Daud).
3. Ketika seorang suami pulang ke rumah, kemudian sang isteri menyambutnya dengan sebuah senyuman, dan bersegera menjulurkan tangannya untuk mengambil tangan suaminya, maka dosa-dosa mereka berdua serta merta berguguran sebelum kedua tangan mereka dilepaskan." (H.R. Abu Daud).
4. Bila seorang suami pulang kerumah dalam keadaan gelisah dan tidak tentram, kemudian sang istri menghiburnya, maka ia akan mendapatkan setengah dari pahala jihad.
5. Wanita yang hamil sampai ia melahirkan anak, maka Allah Swt. akan memberikan pahala kepadanya bagaikan pahala berpuasa di siang hari dan sholat sepanjang malam.
6. Seorang wanita yang meninggal dunia pada masa 40 hari setelah ia melahirkan anak, maka ia akan mendapatkan pahala syahid.
7. Jika seorang anak menangis pada malam hari dan ibunya tidak memarahinya, dan bahkan membujuknya, maka ibu itu akan mendapat pahala ibadah.
8. Seorang wanita yang melahirkan akan mendapatkan pahala 70 tahun sholat sunnat dan puasa, dan setiap kesakitan yang di alaminya ketika melahirkan akan mendapat pahala haji yang mabrur.
9. Seorang wanita yang tidak dapat tidur pada malam hari karena mengurus anaknya yang sakit atau demam, maka Allah Swt. akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala memerdekakan 20 orang hamba sahaya.
10. Wanita yang tidak dapat tidur pada waktu malam karena menyusui anaknya, Allah Swt. akan mengampuni dosa-dosanya dan di beri pahala 12 tahun ibadah.
11. Jika istri menyediakan makan dan suami memakannya, maka hal tersebut lebih baik dari mengerjakan haji/umrah.
12. Junub istri karena melayani suami lebih baik dari qurban 1000 kambing.
13. Tidak akan putus pahala istri yang siang malam menggembirakan suami.
14. Wanita yang menjaga kehormatannya dan taat pada suami maka dapat masuk pintu syurga dari arah yang disukainya.
15. Jika wanita memandang yang baik dan harmonis kepada suami hal tersebut sama dengan dzikir.
16. Hamil istri adalah syahid dan khidmat dan suaminya adalah jihad.
Nah itulah beberapa keutamaan menjadi wanita yang solehah. Terlepas dari beberapa haditsnya hasan atau dhoif. Mudah-mudahan jadi motivasi bagi kaum hawa.
09.01
| Diposting oleh
Devilx7
|
Biodata Rosul / Nabi Muhammad SAW :
Lahir : Tanggal 12 Rabiul Awwal / 20 April 571 Masehi
Nama Ayah : Abdullah bin Abdul Muthalib
Nama Ibu : Aminah binti Wahab
Nama Kakek : Abdul Muthalib
Nama Paman : Abu Thalib
Gelar : Al Amin / dapat dipercaya
Nama Istri Pertama : Siti Khadijah
Umur Menikah : 25 Tahun (istri 40 tahun) ---> 6 orang anak
Diangkat Menjadi Nabi : 40 Tahun di Gua Hira / Hiro
Ayat Pertama : Al-Alaq ayat 1-5
08.44
| Diposting oleh
Devilx7
|
Pengertian Al-Qur’an
Secara Bahasa Qara’a mempunyai arti :
mengumpulkan, atau menghimpun menjadi satu
Kata Qur’an n dan Qira’ah keduanya merupakan masdar (infinitif) diambil dari kata kerja lampau (Fi’il Madhi) yaitu. Qara’a – Qiraatan - Quranan
Kata Qur’an disebutkan dalam ayat :
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ
فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَه
“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.” (QS. Al-Qiyamah: 17-18)
Kata qur’anah pada ayat di atas berarti qiraatuhu yaitu bacaannya atau cara membacanya.
Terdapat berbagai macam definisi Qur’an, diantaranya definisi menurut Abdul Wahhab Khalaf, yaitu:
Firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Saw dengan peerntara Jibril dalam bahasa Arab. Dan, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana untuk melakukan pendekatan diri dan ibadah kepada Allah. Ia terhimpun dalam mushaf, dimulai dari surat Al- Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, disampaikan kepada kita secara mutawatir dari generasi ke generasi, baik secara lisan maupun tulisan, serta terjaga dari perubahan dan pergantian.
Nama Lain Al-Qur’an
Di dalam al-Qur'an terdapat banyak nama-nama al-Qur'an. Dibalik nama itu kita akan memahami fungsi al-Qur'an.
Fungsi utama dari al-Qur'an adalah sebagai petunjuk dan sumber hidayah Selain itu Al-Qur'an memiliki fungsi lainnya, antara lain:
08.38
| Diposting oleh
Devilx7
|
Nama Nama Yang baik Untuk nama kita yang berada dalam AL-QUR'AN :
Nama Untuk Anak Laki Laki
‘Aakif = Beriktikaf
‘Aali = Tinggi
‘Aamir = Memakmurkan
‘Ashim = Menjauhi maksiat
‘Aathif = Belas kasih
‘Aatik = Pemurah, Yang murni
Abadi = Yang Kekal
Aban = Lebih terang, lebih nyata, bersih
‘Abbad = Tekun beribadah
Abbas = Nama paman Nabi, nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Abbasy = Rajin berusaha
‘Abduh = Hamba-Nya, julukan dari Nabi Muhammad SAW
Abdul Alim = Hamba Allah Yang Mengetahui
Abdul Azim = Hamba Allah Yang Agung
Abdul Aziz = Hamba Allah Yang Mulia
Abdul Bari = Hamba Allah Yang Banyak Kebaikan
Abdul Basit = Hamba Allah Yang Melimpah Nikmat
Abdul Baqi = Hamba Allah Yang Kekal
Abdul Dayyan = Hamba Allah Yang Membalas
Abdul Jabbar = Hamba Allah Yang Tegas
Abdul Jalil = Hamba Allah Yang Mulia
Abdul Jawad = Hamba Allah Yang Pemurah
Abdul Fattah = Hamba Allah Yang Membuka
Abdul Ghafur = Hamba Allah Yang Membuka
Abdul Ghani = Hamba Allah Yang Pengampun
Abdul Hadi = Hamba Allah Yang Kaya
Abdul Hafiz = Hamba Allah Yang Memelihara
Abdul Haiy = Hamba Allah yang Hidup
Abdul Hak = Hamba Allah yang Sebenar
Abdul Hakam = Hamba Allah yang Menghukum
Abdul Hakim = Hamba Allah yang Bijaksana
Abdul Halim = Hamba Allah yang Lemah Lembut
Abdul Hamid = Hamba Allah yang Terpuji
Abdul Hanan = Hamba Allah yang Penyayang
Abdul Ilah = Hamba Allah, hamba Tuhan
Abdul Karim = Hamba Allah yang Pemurah
Abdul Khaliq = Hamba Allah yang Mencipta
Abdullah = Hamba Allah
Abdul Latif = Hamba Allah yang Lemah Lembut
Abdul Majid = Hamba Allah yang Mulia
Abdul Mannan = Hamba Allah yang Memberi Nikmat
Abdul Muhaimin = Hamba Allah yang Berkuasa
Abdul Mu’ati = Hamba Allah yang Memberi
Abdul Mun’im = Hamba Allah yang Memberi Nikmat
Abdul Nasir = Hamba Allah yang Menolong
Abdul Qadir, Abdul Qayyum = Hamba Allah yang Berkuasa
Abdul Qahar = Hamba Allah yang Perkasa
Abdul Rauf = Hamba Allah yang Pengasih
Abdul Rahman = Hamba Allah yang Pemurah
Abdul Rahim = Hamba Allah yang Penyayang
Abdul Rasyid = Hamba Allah yang Bijaksana
Abdul Razak = Hamba Allah yang Memberi Rezeki
Abdul Syakur = Hamba Allah yang Bersyukur
Abdul Samad = Hamba Allah yang Menjadi Tumpuan
Abdul Salam = Hamba Allah yang Penyelamat
Abdul Wafi = Hamba Allah yang Setia
Abdul Wadud = Hamba Allah yang Pengasih
Abdul Wahab = Hamba Allah yang Memberi
Abdul Warith = Hamba Allah yang Mewarisi
Abdul Wahid = Hamba Allah yang Esa
Abhar = Yang bergemerlapan, yang berseri
‘Abid = Yang beribadat, beribadah
Abidin = Yang beribadat
Abrar = Golongan yang berbuat kebajikan
Abrisam = Yang lembut/tampan
Absyar = Bergembira
Abu Bakar = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Abu Zar = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Abu Samah = Pemaaf, Yang bertoleransi
Abu Wasim = Yang tampan
Adabi = Kesopananku, kesusasteraan
Adam = Nama Nabi, ikutan, teladan
Ad-Daruquthni = Imam perawi hadist
Adham = Yang cantik, tali rantai, peninggalan Kuno
Adi = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Adib = Beradab, sopan, pujangga
‘Adil = Adil
Adlan = Keadilan
‘Adli = Keadilanku, kelurusanku, adil
‘Adnan = Nama org terdahulu
Adwa’ = Cahaya
Afdhol = Lebih Utama, terbaik
Affan = Pendaki, nama ayah Caliph Uthman
Affandi = Gelar bagi orang yang berkedudukan
Afham = Yang pandai
‘Afi = Pemaaf
‘Afif = Punya harga diri
Afiq = Yang mulia
Afkar = Yang bijak
Aflah = Yang beruntung, lebih sukses
Afnan = Kecantikan/seri
Afqar = Fakir
Afsar = Lebih Jelas
Afwu = Pemaaf
Agha = Ketua, pimpinan
Aghna = Berdikari
Ahda = Beroleh petunjuk
Ahlam = Impian, kesabaran
Ahlami = Impianku, kelembutanku
Ahlan = Keselamatan
Ahmad = Terpuji
Ahmas = Yang bersemangat
Ahna = Yang lemah lembut
Ahnaf = Yang berpegang teguh pada ajaran agama, lebih suci (lurus)
Ahsan = Yang terbaik
Ahwas = Pemberani
Ahwaz = Yang bersungguh-sungguh
Ahza = Yang beruntung
Aibaq = Pesuruh
Aiyub = Nama nabi
Aiman = Yang bertuah, kanan
Aisar = Yang senang, mudah
Aisy = Mewah, kaya raya
Ajad = Berbuat baik
Ajmal = Cantik, molek
Ajwad = Yang lebih pemurah, terbaik
Akalil = Mahkota
Akbar = Yang besar
Akhdan = Sahabat
Akhtar = Yang terpilih
Akid = Yang kuat, teguh, tetap
Akif = Yang menumpukan dirinya pada sesuatu
‘Akif = Beri’tikaf
Akma = Pimpinan
Akmal = Sempurna, sangat pandai
Akram = Yang mulia, Lebih mulia
Akramah = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Akwa = Yang perkasa, kuat
Alamar = Berlapis emas
Alamgir = Penakluk dunia
‘Alauddin = Ketinggian agama, kemuliaan agama
Al Baihaqi = Imam perawi hadist
Al Fatih = awal, pembuka, pertama
Alham = Beroleh ilham
‘Ali = Yang mulia, tinggi kedudukannya
Alif = Kawan rapat
Alim = Yang mengetahui
‘Alim = Berilmu
Aliuddin = Ketinggian agama
Aliyan = Yang tinggi
Allam = Sangat mengetahui
Allamah = Yang berilmu luas
Alma’ = Yang bergemerlapan
Altaf, Althaf = Baik hati, lemah lembut, lebih lembut
Altamis = Panglima, ketua
Alwan = Warna-warni
Alzam = Yang tekun
Amadi = Masa, matlamatku
Amad = Tujuan
Amal = Cita-cita, harapan
Amali = Cita-citaku, harapanku
Amaluddin = Cita-cita agama
Amami = Golonganku
Aman = Sentosa, keamanan
Amanat = Pertaruhan, amanah
Amani = Kesejahteraanku
Amanullah = Keamanan dari Allah
Amar = Yang ramai zuriat
Amili = Yang bekerja
Amin = Yang amanah, yang dipercayai, pemegang amanat
Aminin = Orang-orang yang aman
Aminuddin = Pengamanah agama
Amir = Putera, ketua, pemerintah, penguasa, pemimpin, makmur
Amiruddin = Pembela agama
Amjad = Mulia, soleh, lebih mulia
Amkrun = Orang-orang berkuasa
Ammar = Yang memakmurkan, yang kuat iman, penerang
Amnan = Tempat yang aman, ketenangan
Amni = Keamananku
Amran = Yang memakmurkan
Amrin = Perintah
Amrullah = Perintah Allah
Amrun = Kemakmuranku
Amsyar = Yang cergas
Amzar = Yang mulia
Anaqi = Keindahanku yang menawan hati
Anas = Kemesraan, cinta, kasih, mesra, periang
An’am = Yang diberi nikmat
Andar = Yang berseri
Anjab = Lebih utama dan bernilai
Aniq = Yang kacak lagi menawan hati
Anis = Yang mesra, teman setia, ramah tamah dalam pergaulan
An-Nasa’i = Imam perawi hadist
Anma = Yang maju
Anmar = Air yang bersih
Ansar = Penolong, penyokong
Ansari = Penolongku, penyokongku
Anshar = Kaum Anshar sahabat Nabi SAW
Antar = Berani dalam peperangan, nama pahlawan ksatria Arab
Anwar = Yang bercahaya, lebih bersinar, lebih bersih
Anwari = Cahayaku
‘Aqib = Balasan yang baik
‘Aqil = Yang baik budi, bijaksana, dapat dipercaya, pintar
Aqlan = Kebijakan
Aqhar = Yang gagah
Aqmar = Putih, cantik
Aqra = Pandai membaca
Arafat = Yang terkenal, kenalan
Arami = Panji-panji
Arfa = Yang tinggi, mulia
Arfan = Mengetahui
Arhab = Memanjakan, lebih lebar dan luas
Arham = Yang mesra
Arib = Yang mahir
‘Arif = Yang bijak, mengetahui, terpelajar, sholih, berwibawa
Ariffin = Yang bijak
‘Ariq = Baik budi, mulia asalnya, bijaksana
Arman = Harapan, aspirasi
Arqam = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Arsalan = Nama seorang tokoh Islam
Arsyad = Yang sangat cerdik
Arumi = Asal keturunanku
Aryan = Kekuatan penuh
As’ad = Yang berbahagia
Asdaq = Benar
Asfa = Yang suci
Ashmah = Yang berani
Ashraf = Lebih luhur
Asif = Menggambarkan, melukiskan
Asil = Yang mulia, murni, bersih
Asir = Menawan, memikat hati, mempesona
Asjad = Emas, permata
Askari = Tentera
Aslam = Selamat, terkawal, masuk Islam
Aslah = Yang lebih baik
Asmah = Yang pemaaf
Asmai = Hati yang suci
Asmaan = Hati yang suci dan pendapat yang teguh
Asmar = Yang hitam manis
Asna = Yang tinggi, yang bersinar
Asnawi = Yang berseri, gemilang
Asri = Masaku, kemajuanku mengikut masa
Asyari = Perasaanku
Asyiq = Kekasih, pencinta
Asymawi = Pemberianku
Asyraaf = Yang mulia, Asyraf = lebih mulia
Asy’ar = Perasa, jiwa halus
Asyrani = Periang, kemegahanku
Asytar = Yang menawan
Ata = Pemberian, hadiah
Ataullah, Athallah = Karunia Allah
Athar = Suci, bersih
Athari = Yang bersih
‘Athif = Belas kasih
Athmar = Yang berjaya
Aththobarani = Imam perawi hadist
Atif = Belas Kasihan
‘Atik = Pemurah, yang murni
‘Atiq = Ka’bah, yang dimerdekakan
Atmam = Kesempurnaan
At-Tirmidzi = Imam perawi hadist
Atyab = Wangi
‘Aun = Bantuan, pertolongan
Aus = Pemberian
Aufa = Yang setia, lebih tepat
Auni = Ketetapanku
Awam = Yang tangkas
Awad = Gantian, pemberian
Awali = Pedang
Awadullah = Pemberian, gantian dari Allah
Awliya = Kekasih
Awraq = Yang memberi semangat
Awsam = Yang segak
Awuf = Yang wangi
Awwab = Yang banyak bertaubat pada Alloh
Awwadi = Yang bersungguh-sungguh
Awwal = Pandai mentakwil
Awwam = Perenang
Ayadi = Nikmat
Ayaz = Pekerja keras ( Persian )
Ayman = Beruntung, pemegang kendali yang benar
Aysar = Yang mudah
Ayyub = Nama nabi
Azad = Bebas, merdeka
Azam = Keazaman
Azamuddin = Keazaman agama
Azaim = Pelbagai azam
Azbin = Bersih, suci
Azfar = Yang berjaya, yang menang
Azhad = Yang zuhud
Azhar = Yang berseri, yang gemilang, lebih cerah
Azhari = Yang berseri, yang gemilang
Azib = Sabar dan gigih
Azim = Besar
Aziman = Keazaman
Aziz = Yang mulia, yang kuat, kekasih
Azizi = Kesayanganku, kekasihku
Azizan = Yang mulia, yang kuat, kekasih
Azka = Semakin maju, suci, bersih
Azman = Cita-cita, tekad
‘Azmi = Cita-citaku, tekadku, keteguhan hati
Azmil = Kawan rapat
Azri = Kekuatanku, penyokongku
Azwar = Rajin ‘
Azza = Perhiasan
‘Azzam = Kebulatan tekad, ziarah/emas
‘Azzan = Nama orang Dahulu
Baadi, Badi = Istimewa
Baahi, Baha = Termegah, terhebat
Baari = Pencipta, salah satu dari nama Alloh
Badar = Bulan penuh, bulan purnama
Badi’ = Indah
Badil = Pengganti
Badiuzzaman = Keindahan semasa
Badran = Bulan penuh (purnama)
Badri = Bulan purnamaku, mempercepat jalannya
Badrulmunir = Bulan bercahaya
Badrun = Bulan purnama
Badruddin = Bulan purnama agama
Badruz Zaman = Bulan purnama bagi jaman
Badrut Tamam = Bulan purnama
Badrut Taman = Bulan purnama yg sempurna
Baghawi = Nisbah
Bahadur = Berani, kuat
Bahauddin = Sinaran/ keindahan agama
Bahi = Indah
Bahij = Yang indah menawan, penggembira
Bahir = Elok, mempesona
Bahjan = Cemerlang
Bahjat = Kegemilangan, gembira, bahagia
Bahlawan = Pendaki gunung
Bahran = Bercahaya
Bahri = Kegemilanganku
Bahruddin = Sinaran agama
Bahzi = Pembelaku
Bais = Tentera
Bakhit = Yang bertuah
Bakhtiar = Yang bahagia
Bakir = Muda, pagi2 benar
Bakizah = Permata
Bakri = Pagi-pagi benar
Baliq = Fasih
Balyan = Nama auliya
Banan = Ujung jari
Banin = Yang bijak, gigih
Baqir = Sangat pandai, terpelajar
Bariq = Bercahaya, kemilau
Bariz = Menonjol
Barra = Yang bersih
Barzun = Utama, berani
Basil = Berani
Basim = Gembira, tersenyum, selalu tersenyum
Basir = Bijak, melihat
Basirun = Yang melihat
Basit = Pereka, pembuat
Baslan = Keberanian
Basri = Penglihatanku
Bassam = Suka tersenyum
Basyar = Pembawa berita baik
Basyarah = Indah
Basyir = Penyampai berita gembira
Basyirun = Yang melihat
Bayiyuddin = Sinaran agama
Bazil = Yang pandai
Bazilin = Yang menyumbang
Bazli = Kebijaksanaanku, kepakaranku
Bilal = Nama sahabat nabi, titisan embun
Biruni = Nama ulama besar
Bisyari = Kegembiraan
Bisyir = Berita gembira
Bisyrun = Berita gembira
Bunyamin = Nama saudara nabi yusuf
Budair = Berjalan cepat
Bukhari = Imam perawi hadist
Buraid = Dingin
Buraidah = Kesejukan
Burhan = Alasan, bukti, dalil, cahaya
Burhanuddin = Dalil/cahaya/ bukti agama
Busairi = Nisbah
Busrain = Kesegaran
Busran = Kabar gembira
Bustani = Tamanku
Dabir = Akar, asli, mutlak
Daffa = Pembela
Dafinah = Kekayaan yang tersembunyi
Dahin = Yang cerdik
Dahlan = Nama belakang ulama
Dailami = Askarku
Da’im = Kekal abadi
Da’in = Da’i, penyeru, pemanggil
Daisam = Lemah lembut
Daiyan = Hakim, pelindung, penjaga
Dalil = Petunjuk, pemimpin, model, teladan
Dana = Cerdas, bijak
Dani = Dekat
Daniyal = Nabi Alloh SWT
Danish = Pengetahuan, bijak
Daris = Pembaca, pelajar
Darul Muqomah = Tempat yg kekal ( surga )
Darwisy = Warak
Dasuqi = Keindahanku, cahayaku
Dawani = Nisbah
Daud = Nama Nabi Alloh SWT
Dhabit = Yang kuat ingatan
Dhafir = Menang
Dhahir = Yang membantu
Dhaifullah = Tamu Allah
Dhamir = Yang langsing
Dhamiri = Jiwaku
Dhiya’ = Cahaya, sinar
Dhiya’Ulhaq = Sina (cahaya) hak, sinaran kebenaran
Dhiya ‘Uddin = Cahaya agama
Dhiya’ur Rahman = Cahaya Yang Maha Pemurah
Dhobith = Cermat, kuat, hakim
Dhoif = Tamu
Dhoifullah = Tamu Alloh
Dhomin = Penjamin
Dhomir = Hati nurani
Dhomiri Fadhil = Hati nurani, yg utama
Dhomrah = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Dhori’un = Orang2 yg merendahkan diri, tunduk
Dhowi = Bersinar
Dhu’un = Cahaya terang
Dhukhom = Gemuk
Dhuyuf = Tamu
Difa = Pertahanan
Dika = Ayam jago, jantan
Dika Azhari = Ayam jago, bunga
Din = Agama, kepercayaan
Dini = Agamaku
Din Syamsudin = Matahari agama
Dubies = Nama pahlawan arab
Durrani = Permataku
Durar = Mutiara
Dzahab = Emas
Dzaki = Cerdas, pandai, mudah, faham
Dzakir = Teguh pendirian, baik/kuat harapannya
Dzakka’ = Cerdik
Dzakwan = Harum semerbak, cerdas, jenius
Dzal Aidi = Punya kekuatan
Dzalkifli, Dzulkifli = Yang punya kesanggupan
Dzamar = Nama seorang raja Yaman zaman dahulu
Dzanun = Dzun Nun ( Nabi Yunus as )
Dzatil’imad = Yang punya bangunan2 tinggi
Dziban = Penghalau, yg membantu
Dzikro = Pengajaran, peringatan
Dzil Awtad = Punya pasak2 ( tentara yg banyak )
Dzimar = Kehormatan diri
Dziyab = Memperoleh harta, serbuan
Dzulfiqar = Nama pedang Rasulullah SAW
Dzul Autad = Punya tentara yg banyak
Dzul Fahmi = Punya kefahaman
Dzul Rahman = Yang Maha Pemurah
Dzulfaqor = Nama pedang sahabat Ali bin Abi Thalib
Eshan = Dalam berkah Alloh
Fadal = Keutamaan
Fadhl = Kebaikan, kelebihan, sisa
Fadhali = Kelebihan, keutamaan
Fadhil = Orang yg berbuat kebaikan, utama, mulia
Fadholi = Kelebihan – keutamaan
Fadhlurrahman = Keutamaan dari Allah, Anugrah Arrahman
Fadi = Penebus
Fadil = Yang mulia, murah hati, yg utama
Fadl = Dermawan, murah hati
Fadlan = Keutamaan
Fadli = Kelebihanku, ihsanku
Fadlin = Keutamaan
Fadlullah = Kelebihan Allah
Faeyza = Sukses, hidupnya meningkat
Fahad = Harimau bintang
Fahd = Harimau
Fahim = Yang faham, memahami, pintar, rajin belajar
Fahmi = Kefahamanku, pemahaman
Fahman = Kefahaman
Fa’id = Tetap, berhasil, istimewa, sungguh2
Faiq = Tertinggi, utama, terkenal, terkemuka
Fairuz = Batu permata
Faisal, Faishal = Penyelesaian, pemisah antara hak dan batil
Fa’iz = Berjaya, menang
Fa’izin = Orang2 sukses
Fajar = Cahaya putih
Fajari = Waktu fajar
Fakhir = Kebesaran, yang baik, kejayaan
Fakhr Al Din = Kejayaan agama, kemenangan agama
Fakih = Menyenangkan, sedap
Fakhir = Kebesaran, yang baik
Fakhri = Kemegahanku, kebanggaan
Fakhruddin = Kebanggaan agama, keutamaan dari Alloh
Fakhrullah = Kemegahan Allah
Falah = Jaya, sukses, beruntung
Falih = Sukses
Fannani = Seniman
Faqih = Yang mengerti, ahli fiqh, bijaksana
Faraj = Kelonggaran, pelepasan
Farhan = Bergembira
Farhat, Farhun = Kegembiraan
Farid = Istimewa, permata, tiada bandingan, tunggal, permata yang mahal
Fariduddin = Permata agama, keistimewaan
Faris = Yang alim, penunggang kuda, ksatria
Faruq = Pembeda antara benar dan salah
Fasahat = Fasih, lancar
Fasih = Yang fasih
Fathi = Pembuka, kemenanganku
Fathuddin = Pembukaan, kejayaan agama
Fathul Islam = Pembuka, kejayaan Islam
Fathullah = Pembukaan, kejayaan Allah
Fathurrahman = Pembukaan, kejayaan Allah yang pengasih
Fatih = Pembuka, perintis, pemenang, penakluk
Fattah = Penakluk
Fauhad = Anak kecil yang gemuk
Fauzi = Kejayaanku
Fauzan = Kejayaan, kemenangan
Fawwaz = Berjaya
Fayyadh = Murah hati
Fidai = Pengorbanan
Fikri = Fikiranku, pemikir, pemikiranku
Firas = Kecerdikan, tajam pikiran
Firdaus = Nama syurga
Fitri = Semulajadi
Fuad = Hati, jiwa
Fuadi = Jiwaku
Furqan = Bukti, kenyataan, pembeda benar dan salah
Fudail = Kelebihanku, kemuliaan
Gadi = Keberuntunganku
Ghadi = Singa
Ghaffar = Sedia mengampuni, lembut hati
Ghaffur = Pengampun
Ghailan = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Ghaisan = Rupawan
Ghaisani = Cantik dan muda
Ghali = Mahal
Ghalib = Yang menang
Ghanim = Yang mencapai kejayaan
Ghanimi = Kejayaanku
Ghani = Kaya, mewah
Ghassan = Kecantikan dan kelembutan remaja, nama suku arab
Ghaus, Ghauts = Pertolongan
hazali = Nama seorang sufi dan filosof muslim
Ghazlan = Tenunan
Ghazi = Pejuang
Ghoits = Hujan
Gholi = Mahal, sesuatu yg bernilai tinggi
Gholib = Pemenang
Ghomid = Pedang dlm sarungnya, nama Kabilah di Hijaz
Ghonam = Penjaga rampasan perang
Ghonim = Yang mendapat keuntungan
Ghosan = Sumber air di padang pasir, usia muda belia
Ghozi = Prajurit di medan perang, bertujuan
Ghufran, Ghufron = Keampunan, pengampunan
Ghulam = Anak muda
Ghulaman Zakiya = Anak muda yg suci
Ghulwani = Keremajaan dan kecerdasan
Ghulan = Remaja
Ghurofan = Tempat2 yg tinggi
Ghusun = Tangkai pohon
Haban Mutarokiba = Butir yg banyak
Habbab = Yang mengasihi
Habib = Kekasih, sayang, dicintai
Habibi = Kesayanganku
Hablan = Yang penuh
Habri = Kegembiraanku
Hadi = Yang memimpin, penunjuk jalan
Hadwan = Ketenangan
Hadrami = Nisbah
Hadad = Dewa Syria yg jantan
Hadari = Maju
Haddad = Lautan
Hadi = Penuntun, seseorang yg religius
Hadif = Yang mempunyai matlamat
Hafidh = Pemelihara, Penghafal
Hafiz = Penjaga, pelindung
Hafizuddin = Pemelihara agama
Hafuza = Pemberi semangat
Haidar = Berani, singa
Haikal = Pokok yang besar dan subur
Hail = Yang disegani
Ha’im = Yang mengelilingi
Haimadi = Pujian agama
Haiman = Yang cinta, asyik, menguasai
Haitham = Yang mudah, singa
Haiyan = Yang hidup
Hajaj = Pelawat
Hajib = Pendinding
Hajid = Yang sholat tahajjud
Hajim = Pelindung
Hajid = Yang sholat malam ( tahajjud )
Hakam = Pengadil
Hakim = Bijaksana
Hakmani = Pengadil
Hamad = Terpuji
Hamas = Berani
Hambali = Pengikut Imam Ahmad bin Hambali
Hamdan = Terpuji, pemuji Alloh
Hamdawi = Yang memuji
Hamdi = Pujianku, pujian
Hamdun = Terpuji, pujian
Hamid = Yang memuji
Hamiduddin = Pujian agama
Hamim = Teman karib
Hamimi = Teman karibku
Hamiz = Cerdik, kuat, tampan
Hamizan = Cerdik, kuat, tampan
Hamlan = Berdiri sendiri
Hammadi = Pemuji
Hammam = Yang mempunyai kemauan keras
Hammani = Pemberi semangat
Hamsyari = Anak jati watan
Hamud = Yang banyak memuji
Hamzah = Kebijaksanaan, nama paman Nabi
Hamzi = Ketegasanku
Hanafi = Kelurusanku, pengikut Imam Abu Hanifah
Hanania = Dikasihi Allah
Hani, Hani’ = Yang mengucapkan selamat
Hanif = Muslim yang teguh, yang lurus, bersih, suci
Hanin = Kesayangan
Hanis = Berani
Hanun = Kesayangan
Hariri = Suteraku, nisbah
Haris = Pengawal, pelindung
Hariz = Pemelihara
Harith = Kuat, berusaha
Harraz = Yang amat warak
Harun = Nama nabi
Harzan = Penjagaan
Hasan = Indah, baik
Hasbi = Yang memadai bagiku
Hasbullah = Jaminan Allah
Hashim = Nama kakek buyut Nabi
Hasib = Berketurunan mulia
Hasif = Kemas, rapi
Hasnain = Dua kebaikan
Hasnun = Yang baik
Hasnawi = Kecantikan
Hassan = Sangat baik, bagus
Hasyiem = Yang bermaruah
Hasyim = Pemurah, yang suka menjamu orang
Hatadi = Keaslianku
Hatim = Pemutus, penentu, murni, yang lurus, benar
Hauzan = Mahluk Manusia
Hawari = Pengikut setia
Hawwari = Penolong, bersih
Hawwas = Yang bersemangat
Haziq = Cerdik, pandai
Hazim = Tegas, cermat, bijak, teliti
Hazmi = Ketegasanku
Hazwan = Pemberianku
Hayyun = Hidup
Helmi = Sabar dan berakal
Hfiy = Yang memuliakan
Hibatullah = Kurnia, anugrah Alloh
Hibban = Ibnu Hibban Pewari Hadist
Hidayat = Petunjuk
Hidawi = Pemberian
Hidayatullah = Petunjuk Allah
Hijazi = Kebersihanku
Hikmat = Hikmat
Hilal = Bulan sabit
Hilman = Kesopanan, kesabaran
Hilmi = Kesopananku, kesabaranku
Himmat = Cita-cita
Hisham = Nama orang Arab populer
Hisyam = Murah hati
Hisyamuddin = Kemurahan agama
Hiwayat = Yang disukai
Hubaib = Kekasih
Hulaif = Yang setia
Hulawi = Yang manis/menarik
Humaidi = Kepujianku
Humam = Maharaja, memiliki jiwa kepahlawanan, dermawan
Humdi = Yang memuji
Husam = Pedang yang tajam
Husain = Elok, cantik, indah, baik
Husaini = Kebaikanku
Husnayan = Kemenangan, syahid
Husni = Indah
Husoin = Benteng pertahanan
Huwaidi = Kembali kepada yang hak
Huzaifah = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Huzaiman = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Ibad, Ibaad = Rajin beribadah, hamba-hamba Alloh
Ibkar = Pagi hari
Ibnu = Anak laki2
Ibnu Abbas = Nama sahabat dan paman Nabi Muhammad SAW, ahli tafsir
Ibnu Hajar = Nama ulama penyusun kitab hadits Bulughul Marom
Ibnu Kholdun = Filosof dan sosiolog muslim
Ibrahim = Nama nabi, ayah yg baik
Ibtisam = Senyuman
Idlan = Keadilan
Idraki = Pengetahuanku, kefahamanku
Idris = Nama nabi
Idrus = Singa
Iffat = Kehormatan diri
Iftikhar = Kehormatan, pembawa kehormatan
Iftiqar = Keperluan
Ihsan = Kebaikan
Ihtisyam = Kehebatan
Ijlal = Penghormatan, petunjuk, mulia, terhormat
Ikhlas = Memuliakan
Ikhtiari = Pilihanku
Ikhtiaruddin = Pilihan agama
Ikhwan = Persaudaraan
Ikram = Menghormati
Iktidal = Keadilan
Iktimad = Berserah
Iktisham = Tenaga
Ilham = Ilham, isyarat yang baik
Iliya = Nama nabi
Ilyas = Nama nabi
Ilyasa = Nama nabi
Imadi = Sokonganku
Imaduddin = Tiang agama
Imam = Pemimpin
Iman = Iman, keimanan
Imdad = Tolong, bantu, sokong
Imtiyaz = Pilihan
Imran = Budi bahasa, nama ayahanda Maryam AS
Inas = Kelembutan
Inayat = Pertolongan
Insaf = Kesadaran
Intisar = Kemenangan
Iqbal = Kejayaan, pujangga muslim, kemajuan
Iqtidar = Kekuatan, tenaga
Irfan = Kebijaksanaan, kesyukuran, pengetahuan
Irsyad = Nasihat, panduan, petunjuk
Irsyaduddin = Panduan agama
Is’ad = Beroleh taufiq
Isa = Nabi nabi
Isam = Orang sukses dengan usahanya sendiri
Ishak = Nama nabi
Isham = Maksum
Ishmat = Kekuatan menjauhi maksiat
Iskandar = Nama seorang raja
Islam = Kesejahteraan
Islah = Pembetulan
Isma = Pemelihara
Ismail = Nama nabi
Ismat = Ketulinan, kesucian
‘Ismat = Kekuatan menjauhi maksiat
Israr = Persendirian
Istafa = Pilih, suka
Isyhad = Penyaksian
Isyraf = Pengganti, pengawasan
Isyraq = Memberi sinar
Ithar = Mengasihi orang lain
I’tishom = Menjauhkan diri dari perbuatan maksiat
Iwadh = Pengganti
Iyad = Sokongan, kekuatan, gunung yang sukar didaki
Izdihar = Perkembangan, kemajuan
Izdiyad = Pertambahan
Izz = Kekuatan
Izzan = Kepatuhan
Izzat = Kemuliaan
Izzudin, Izzuddin = Kemuliaan agama
Izzul Haq = Kemuliaan yang haq, sebenar-benarnya kemuliaan
Izzul Islam = Kemuliaan Islam
Jaad = Sungguh2, dermawan
Jaafar = Anak sungai
Jaballah = Hadiah Allah
Jabalun = Gunung, bukit
Jabir, Jabr = Pemberi kenyamanan, penghibur
Jabil = Yang kreatif
Jabran = Pengganti, pembetul
Jabri = Pertolonganku
Jabrullah = Pertolongan Allah
Jadid = Baru
Jadir = Pemurah
Jadulhaq = Jalan kebenaran
Jaffan = Yang terkawal
Jafin = Yang mengawal
Jafni = Kawalanku dari kejahatan
Jahdi = Kemampuan
Jahid = Yang berusaha
Jahran = Yang tangkas
Jaiz, Ja’iz = Boleh
Jalal = Kemuliaan, keagungan, semarak, cahaya, keindahan
Jalaluddin = Kemulian agama
Jali = Yang nyata
Jalil = Yang mulia
Jalud = Kuat dan sabar
Jamal = Kecantikan, keindahan, cemerlang
Jamali = Kecantikanku
Jamaluddin = Keindahan agama
Jamalullail = Keindahan malam
Jam’an = Kesatuan, 2 pasukan
Jamhari = Kelompok manusia
Jamil = Yang tampan, indah
Jamri = Perhimpunanku
Jamsyir = Kecantikan
Jarir = Tempat bertumpu
Jaris = Karunia Allah
Jarullah = Tetangga Allah
Jasim = Badan, Fisik
Jasir = Keberanian
Jauhar = Permata
Jauhari = Permataku
Jauni = Keputihan, siang
Jauzan = Pertengahan
Jawad, Jawwad = Murah hati, pemurah
Jawahir = Permata
Jazali = Kegembiraanku
Jazil = Besar, banyak
Jazim = Mempastikan
Jazli = Fasih
Jazman = Tekad bulat
Jazmi = Tekad yang kukuh
Jazlan = Gembira, riang
Jazman = Tekad yang kukuh
Jazuli = Nisbah
Jihad, Jihadi = Perjuangan
Jihan = Kemegahan
Jilani = Penyiaranku
Jiratullah = Bantuan Allah
Jiwari = Jaminanku
Jiyad = Yang Baik
Juani = Sinaranku
Jubair = Pertolongan, nama ulama besar
Jubran = Nama sastrawan
Jufri = Keluasan, di tengah
Juhair = Suara Nyaring, Lantang
Juhlan = Yang termulia
Juman = Mutiara
Jumani = Mutiaraku
Junaid = Tentara
Junaidi = Tentaraku
Junaidun = Tentera
Jundi = Prajurit
Juwaidi = Keelokanku
Kaab, Ka’ab = Kemuliaan, terhormat
Kabir = Agung, besar
Kadar = Berkekuatan penuh
Kadhim = Menahan Diri
Kadin = Teman, rekan, kawan
Kahla = Dewasa
Kailani = Nama seorang ulama, nama kitab Shorof
Kafil = Penjamin
Kafila = Saksi
Kalim = Ahli pidato
Kalimatullah = Kalimat Alloh
Kamal = Kesempurnaan
Kamaluddin = Kesempurnaan agama
Kamaruddin = Bulan agama
Kamaruzzaman = Bulan masa
Kamarul Arifin = Bulan orang arif
Kamil = Sempurna
Karami = Kemuliaanku
Karim = Yang mulia
Kariman = Haji dan jihad
Karman = Kemuliaan
Kasir = Melimpah, banyak
Katib = Juru tulis
Kazhim = Menahan diri
Kazim = Penyabar
Khabir = Yang mengetahui dengan sebenarnya, pakar, berpengalaman
Khadim = Sukarelawan
Khairan = Kebaikan
Khairani = Kebaikanku
Khair, Khairi = Kebaikan, kebajikanku
Khairin = Kebaikan
Khairul Anwar = Cahaya yang baik
Khairuddin = Sebaik-baik agama, kebaikan agama
Khairullah = Kebaikan dari Allah
Khairul Amirin = Sebaik-baik pembina
Khairul Anam = Sebaik-baik manusia
Khairul Harisin = Sebaik-baik pengawal
Khairul Ikhwan = Persaudaraan yang baik
Khairun Nas = Sebaik-baik manusia
Khairul Zaman = Sebaik-baik masa
Khaizuran = Ketua, pemimpin
Khalaf = Anak yang baik, pengganti, ulama
Khalas = Yang selamat
Khadhi = Orang yg rendah hati
Khairi Habibullah = Kebaikan, kekasih Alloh
Khairul Anam = Sebaik-baik manusia
Khairul Hadi = Sebaik-baik yang memberi petunjuk
Khairul Jamal = Sebaik-baik keindahan
Khairul Umam = Sebaik-baik umat, nama seorang seniman
Khaldun = Kekal, nama seorang ahli sejarah
Khalid (Abd) = Yang kekal
Khalil = Sahabat, Kesayangan
Khalifah = Pengganti, wakil
Khalili = Sahabat
Khalis, Khalish = Suci, ikhlas, murni
Khallad = Yang kekal
Khan = Ketua, pemimpin
Khasyi = Orang yg khusu’ dlm sholat
Khattab, Khatthab, Khatib, Khathib = Ahli pidato
Khawatim = Akhir, cincin
Khayam = Pembuat khemah
Khayru = Lebih baik
Khazin = Penyimpan harta negara, bendahara
Khazindar = Penjaga kekayaan
Khidir = Nama nabi, orang shaleh kawan Nabi Musa AS
Khilfi = Pengganti
Khithoba = Berbicara
Khiyar = Pilihan terbaik
Khobir = Yang mengetahui dengan sebenarnya, ahli mengetahui
Khosyi = Orang yang khusyu’ dalam shalat
Khodhi’ = Orang yang rendah hati
Khodim = Jejaka
Khofiqur Ruh = Yang menarik hati
Khoir = Baik, lebih baik
Khoiri, Khoiron = Kebaikan
Khoir Sholih = Baik, sholih
Khoiruddin = Yang baik agamanya
Khoirul Anam = Sebaik-baik makhluk
Khoirullah = Kebaikan dari Alloh
Khoirun Maqoma = Lebih baik tempat tinggalnya
Khoirun Marodda = Lebih baik kesudahannya
Khoirun Nuzula = Hidangan yg lebih baik
Khola’ifal Ardhi = Penguasa-penguasa di muka bumi
Khorulfashilin = Pemberi keputusan yang baik
Khozin = Penyimpan harta
Khuararizmi = Nisbah
Khudari = Nisbah
Khumaini = Pandangan yang jauh
Khursyid = Matahari
Khuwailid = Kekal
Kiram = Mulia
Kiraman = Mulia
Labib = Cerdik, munasabah, bijaksana, cerdas
Labid = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Lahmuddin = Kekuatan agama
La’iq = Yang layak
Lais = Berani
Lamani = Kegemilanganku
Lamih = Mengkilat
Lami’ = Mengkilat
Lamin = Kepercayaan
Lathif = Halus budi, sopan
Latif = Lembut, bersopan
Lazim, Lazman = Tetap
Liaqat = Kebolehan, keupayaan
Libasut Taqwa = Pakaian taqwa
Lisana Shidqin = Buah tutur yang baik
Liwauddin = Panji agama
Liwaun Nasari = Panji kemenangan
Lizam = Yang mendiami
Lu’ay = Nama seorang datuk Nabi Muhammad SAW
Lubaid = Yang kaya
Lubawi = Yang pintar
Lujain, Lujaini = Keputihan, perak
Lukman, Luqman = Nama nabi, bijaksana, jalan yg jelas
Luqmanul Hakim = Luqman yang bijaksana
Lutfan = Lemah lembut
Luthfi = Keramah-tamahan
Luthfi Hamid = Keramah-tamahan yang terpuji
Luthfi Yazid = Keramah-tamahan, bertambah
Lutfi = Kehalusanku, lembut
Lutfilah = Taufik Allah
Lutfil Hadi = Taufik Allah Yang Hadi
Lutfir Rahman = Pertolongan Allah
Luth = Nama nabi
Luzman = Tetap
Ma’ayisy = Penghidupan, keperluan2 hidup
Maajid = Mulia
Maalik = Yang memiliki
Maamar = Kemakmuran
Maarif = Kecantikan, pengetahuan
Maasyir = Pandai bergaul
Mabruk = Yang diberkati
Mabrur = Membuat kebajikan
Madani = Kemajuan
Mahadhir = Menulis kebaikan
Mahasin = Kebaikan
Mahamid = Pujian, terpuji
Mahbub = Dikasihi, disukai, dicintai
Mahdi = Yang mendapat hidayah
Mahfuz = Terpelihara
Mahir = Pakar
Mahmud = Terpuji
Mahran = Kebijaksanaan
Mahrus = Yang dijaga
Mahzuz = Bernasib baik
Ma’in = Air mengakir yg sangat jernih
Maisur = Yang senang
Majad = Kemuliaan
Majdi = Kemuliaanku, kemuliaan
Majduddin = Kemuliaan agama
Majid = Dihormati
Makarim = Kemuliaan
Makhlad = Yang kekal
Makhluf = Maju
Ma’mun = Aman, yg dapat dipercaya
Malazi = Tempat perlindungan
Ma’lum = Yang diketahui
Mamduh = Terpuji
Manaf = Ketinggian, kenaikan
Manan = Pemurah
Mansur = Pemenang, yang mendapat pertolongan
Manzur = Yang boleh diterima, dipersetujui
Maqbul = Diterima, dipersetujui
Mar’ie = Terpelihara
Marjan = Batu karang
Marzuq = Yang mendapat rezeki
Marzuqi = Rezekiku
Marwan = Urusan yang lurus, seorang Khalifah dari Bani Umayyah
Masrur = Yang riang, suka
Masyhur = Kesohor
Masykur = Yang bersyukur
Mas’ud = Bertuah, bahagia
Masyhad = Kesaksian
Masyahadi = Persaksianku, tuntutanku
Masyruh = Lapang dada
Masun = Yang terpelihara
Matlub = Cita-cita
Maula = Pemimpin
Maulawi = Yang berzuhud (Maulana)
Mawardi = Nisbah, air mawarku
Mazhud = Yang zuhud
Maziz = Mulia
Miftah = Pembuka, perintis
Mifzal = Teramat mulia
Mikbad = Ibadah
Mikdam = Berani
Mikyad = Yang bertaubat
Minhaj = Acara, biasa
Mirza = Anak yang baik
Misbah = Pelita, cahaya
Mizwar = Rajin berkunjung
Muammar = Panjang umur
Muawiyah = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Muayyad = Kuat, menang
Muaz = Nama sahabat Nabi Muhammad SAW
Muazzam = Dihormati, disanjungi
Mubarak = Yang diberkahi
Mubasyir = Pembawa petanda yang baik
Mubin = Sinar, jernih
Mudrik = Berakal, memahami
Mughis = Penolong
Muhaimin = Yang memelihara dan mengawal
Muhajir = Yang berhijrah
Muhammad = Yang terpuji, di rahmati
Muharram = Bulan Muharram
Muhazzab = Terdidik
Muhibbuddin = Pengasih agama
Muhsin = Yang berbuat kebaikan
Muhib = Kekasih, peminat
Muhtadi = Beroleh hidayah
Muhyiddin = Yang menghidupkan agama
Muinuddin = Pembela agama
Muizzuddin = Penyokong agama
Mujahid = Pejuang Islam
Mujib = Penyahut
Mujibuddin = Penyahut agama
Mujibur = Penyahut seruan Allah Yang Maha Pengasih
Mujtaba = Yang terpilih
Muktasim = Terjaga
Mukhtar = Terpilih
Mukti = Pemberani
Mu’min = Seorang yang beriman
Mulhim = Pemberi inspirasi
Munabbih = Pemberi peringatan
Muntasir = Pemenang
Munawwar = Berkilau
Munawwir = Bersinar
Munir = Yang menerangi
Munsif = Adil, bijaksana, jujur
Muntazar = Yang diawasi
Munzir = Yang memberi amaran
Muqtadir = Yang berkemampuan
Muqri = Ahli ibadat
Murad = Keinginan, cita, tujuan, maksud
Muradi = Harapanku
Mursil = Wakil
Mursyid = Pembimbing, guru, pemberi petunjuk
Murtadho = Diridhoi
Mus’ab = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Musa = Nama nabi
Mus’ad = Yang bahagia
Musaid = Penolong
Musawi = Yang adil
Musayyad = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Muslih = Yang membaiki, membuat perubahan
Muslihin = Yang memulihkan
Muslihuddin = Pemulih agama
Muslim = Menyerah diri kepada Allah
Mustafa, Mushthafa = Terpilih
Mustaqim = Yang lurus
Musyrif = Tinggi, pengawas
Mutalib = Yang menuntut dari masa ke semasa
Muwaffaq = Untung
Muzaffar = Kemenangan
Naashif = Adil, insyaf, pelayan
Nabawi = Bersifat kenabian
Nabhan = Perwira, berwaspada, mulia, terkenal
Nabih = Cerdik, Mulia
Nabihan = Mulia, masyhur
Nabil = Yang cerdik, mulia, mahir, dermawan, bijaksana, seseorang penuh kehormatan
Nadhir = Indah, elok
Nadhmi = Teratur, disiplin
Nadi = Tempat pertemuan
Nadir = Berseri-seri
Nadhif = Bersih
Nadhim = Pengatur
Nadhir = Indah, elok
Nadim = Rekan, sahabat
Nafil = Tambahan
Nafis = Bernilai, berharga
Nafiz = Yang melaksanakan
Nafi’ = Yang berguna
Nahar = Keluasan sungai
Nahdan = Kebangkitan
Nahid = Anak dalam masa puber
Nahlan = Berbisa
Naif = Tinggi, berkedudukan, menonjol
Nail, Na’il = Yang suka memberi, penyelesai masalah
Naim, Na’im = Kesenangan, kenikmatan
Najah = Kemenangan
Najdat = Berani
Naji = Selamat, Onta yang lari cepat
Najib = Keturunan yang mulia, utama, bernilai
Najid = Gagah, berani
Najih = Yang menang
Najmi = Bintang, bintangku
Najmuddin = Bintang agama
Najmussabah = Bintang subuh
Najwan = kemenangan
Naqib = Yang menjamin
Naqiuddin = Kebersihan agama
Nasab = Keturunan mulia
Nashif = Adil, insaf, pelayan
Nashir = Penolong, pembela
Nashiruddin = Penolong Agama
Nashrullah = Kemenangan dari Alloh
Nasih = Pemberi nasehat, setia, loyal, ikhlas
Nasim = Angin sepoi-sepoi
Nasr, Nasir, Nasran = Pertolongan
Nashrullah = Kemenangan dari Allah
Nasiruddin = Pembela agama
Nasri = Pertolonganku, kemenanganku
Nasrat = Kemenangan
Nasruddin = Pertolongan agama
Nasrullah = Pertolongan Allah
Nasrul Haq = Pertolongan kebenaran
Nasif = Yang insaf
Nasyat = Kecergasan
Naufal = Dermawan
Nawaf = Tinggi
Nawi = Ketua
Nawab = Pemimpin, pemerintah
Nawaf = Nama populer orang Arab
Nawfal = Nama populer orang Arab
Nawwaf = Yang menonjolkan
Nawwar = Pemberi cahaya
Nazhan = Jauh dari yang dieji
Nazim = Penyajak
Nazmi = Bintangku, keindahanku
Nazri = Pandanku
Nazran = Persembahan untuk Allah
Nazir = Bandingan
Nazih = Yang bersih, bersih dari noda cacat
Nikmat = Rahmat
Nidal = Perjuangan, menang
Nidham = Peraturan
Nizam = Peraturan
Nizar = Yang memerintah, sedikit berbicara, sedikit memberi
Niamuddin = Peraturan agama
Niyaz = Doa, harapan
Nuh = Nama nabi
Numan = Darah
Nu’man = Kebaikan, kenikmatan
Nuaim = Nikmat
Nufail = Pemberian, hadiah
Nuri = Cahayaku, bercahaya
Nurhan = Cahaya raja
Nuruddin = Cahaya agama
Nurul Haq = Cahaya kebenaran
Nurul Hidayah = Cahaya petunjuk
Nusari = Pertolongan
Nurul Islam = Cahaya Islam
Nuwair = Cahaya
Qabus = Orang yg gagah, tampan dan baik kulitnya
Qa’id = Pemimpin
Qadir = Kemampuan
Qaiser = Raja
Qani’ = Puas
Qarin = Yang dekat, teman
Qashid = Yang menuju pd kemudahan
Qasim = Orang yg memberi
Qaulalhaq = Perkataan yang benar
Qiyaman = Pokok kehidupan
Qobus = Lelaki berwajah tampan
Qoid, Qo’id = Pemimpin
Qosim = Ganteng, yang membagi
Qosiim = Yang molek, bagian
Qudamah = Lama, dahulu
Quraisy = Suku bangsa arab asal Rasulullah SAW
Qushayyi = Jauh pemikirannya, nama nenek moyang Nabi
Quthb, Qutub = Pemimpin, kutub
Rabah = Usaha, keuntungan
Rafaat = Sangat lembut, cinta
Rabbani = Arif dan soleh
Rabbi’ = Musim semi
Rabiti = Yang zahid
Raidi = Pelopor
Radi = Yang ridha
Rafa = Bahagia
Rafi, Rafi’ = Tinggi derajatnya
Rafidan = Sungai Dajlah dan Furat
Rafid = Penolong, pengawal, pemberi
Rafie = Tinggi dan mulia
Rafiq = Pendamping
Rafiqi = Pendampingku
Rafiqin = Pendamping
Rafiuddin = Pendukung agama
Raghib = Yang menyukai
Rahimi = Kesayanganku
Rahman = Pemurah
Rahmani = Kesayanganku
Rahmi = Belas kasih
Rahmuni = Yang penyayang
Rahmat = Rahmat, belas kasihan
Rahmatullah = Rahmat Allah
Raid = Perintis, ketua, pemimpin
Raihan = Bunga surga, tumbuhan yg harum
Raimi = Keutamaanku
Raif = Pengasih
Rais = Ketua
Raiyan = Yang puas
Raja’ = Harapan
Rajab = Bulan Rajab
Rajauddin = Harapan agama
Rajaie = Harapanku
Rajih = Timbangan yang mantap
Rakin = Dihormati
Ramadhan = Bulan Ramadhan
Rami = Penuh kasih
Ramli = Penelitianku
Raihan = Wangi, harum
Ramzi = Lambangku
Rana, Rania = Kesukaan, kesenangan
Raqilla = Yang selalu berbuat kebajikan
Rashad = Kedewasaan, berperasaan baik
Rashin = Yang bagus, yang tetap
Rasin = Yang mantap
Rasmi = Yang rasmi, lukisanku
Rasuli = Wakilku, utusanku
Rasyad = Memperoleh petunjuk
Rasydan = Mendapat petunjuk
Rasyid = Petunjuk, cerdas, mendapat petunjuk
Rauf = Pengasuh, bermurah hati
Rauhillah = Rahmat Alloh
Rawi = Tubuh serta akal yang sihat
Raqib = Penjaga, pengawal
Rawiyani = Keindahanku
Razi = Nisbah
Razin = Berakhlak, serius dlm perilaku
Raziq (Abd) = Hamba yang murah rezeki
Riyad = Taman yang subur makmur
Rida = Keredhaan
Ridauddin = Keridhaan agama
Ridha = Kepuasan hati, ridho
Ridwan = Keridhaan
Ridhwan = Keridhoan Allah
Riffat = Pangkat yang tinggi
Rifai = Yang tinggi dan mulia
Rif’at = Ketinggian
Rifid = Penolong
Rifqi = Lemah lembut, kawan pendamping
Riman = Kijang
Riyadh = Taman
Rizqullah = Rejeki dari Alloh
Ruknuddin = Sendi agama
Ruslan = Wakil, penyampai
Rusli = Wakilku
Rustam = Berani, kuat
Rusydi = Kecerdikanku, penunjuk jalan lurus
Rusyaidi = Yang cerdik
Rusydan = Petunjuk
Rusyduddin = Kelurusan agama
Ruwaidi = Angin sepoi-sepoi
Ruzain = Tempat ketenteramanku
Sa’adah = Kebahagiaan
Saadan = Kebahagiaan
Saad = Bahagia
Saaduddin = Agama yang membahagiakan
Saadi = Kebahagiaanku
Sa’airollah = Syiar2 Alloh
Sabalik = Sepotong emas, perak
Sab’atuabhur = 7 laut
Sabikah = Penambang emas, nama sahabat Nabi SAW
Sa’danah = Burung merpati, kebahagiaan
Sa’di = Bahagia
Sa’diyah = Kebahagiaan
Sa’dun = Kebahagian
Sabahi = Ketua pejuang
Sabiq = Yang mendahului
Sabiq = Yang mengalahkan, Yang mendahului
Sabil = Jalan
Sabit = Yang baik, pemurah
Sabir = Yang sabar
Sabqi = Keutamaanku
Sabran = Kesabaran
Sabri = Kesabaranku
Sadad = Kejujuranku, bertindak tepat
Sadat = Pimpinan
Sa’di = Bahagia
Sadid = Benar, tepat
Sadiq = Yang benar, jujur, berkata sesuai kenyataan
Sadruddin = Pemimpin agama
Sa’dun = Bahagia
Safaraz = Dihormati
Safiy = Yang bersih dan jujur
Safiuddin = Kesucian agama
Safir = Wakil, duta besar
Safwan = Bersih, ikhlas, nama populer orang Arab
Saghir = Yang mengikut
Sahar = Akhir malam sebelum fajar
Sahil = Mudah, senang
Sahlan = Mudah, senang
Sahnon = Kehalusan
Sahli = Kemudahanku
Sa’i = Yang berjalan cepat, yang berusaha
Said = Bahagia
Sa’ud = Bahagia
Saidun = Yang berbahagia
Saif = Pedang
Saifuddin = Pedang agama
Saiful Islam = Pedang Islam
Saifullah = Pedang Allah
Sa’ihat = Yang berpuasa
Sajid = Orang yang sujud
Sakhawi = Kemurahan hati
Sakinah = Ketenangan, ketentraman
Salam = Keselamatan, keamanan
Salamat = Kesejahteraan
Salim = Selamat, terkawal
Saliman = Kesejahteraan
Salman = Selamat, terkawal
Salahuddin = Kebaikan agama
Salam = Kesejahteraan, keselamatan, keamanan
Samad = Serba baik
Samah = Toleransi
Samhari = Lembing yang keras
Sami = Tinggi kedudukannya
Samih = Pemaaf, pemurah, lemah lembut, toleran
Samir, Samirah = Penghibur, teman ngobrol
Samran = Pertolongan
Sama’an = Yang patuh
Samir = Penghibur, teman ngobrol
Sam’un = Pendengaran
Sanad = Tempat bergantung
Sanim = Yang derajatnya tinggi
Saniy = Yang tinggi, mulia
Sarah = Istri Nabi Ibrahim as
Sarhan = Kemudahan
Sarwan = Mempunyai kemuliaan dan kemurahan
Satir = Orang yang menutupi Aib dan dosa
Sattar = Menutup cela, aib
Sa’ud = Bahagia
Sayid = Tuan, kepala kaum, pemimpin
Shabhi = Pagi hari
Shabih = Bagus
Shabir, Shabur = Penyabar
Shabri = Sabar
Shaddam = Benturan
Shadiq = Benar, jujur
Shafar = Bulan Safar
Shafi = Jernih
Shafiy = Tenteram suci
Shafwan = Teman akrab, cinta ikhlas
Shahib = Teman
Shaib = Tepat mengenai sasaran
Shalah = Perbaikan, kebaikan
Shalahuddin = Kebaikan agama
Shalih = Baik
Sharaf = Kehormatan
Sharim = Berani, pedang tajam
Shibghotallah = Fitrah ALloh
Shiddiqin = Orang2 yg benar dlm ucapan dan perbuatan
Shidiq = Selalu membenarkan, julukan utk sahabat Abu Bakar
Shidqi, Shidqie = Benar, jujur
Shobhi = Pagi hari
Shobir = Penyabar
Shodiq = Benar, Jujur
Shofi = Jernih
Shohib = Teman
Shoib = Tepat mengenai sasaran
Shorim = Berani, Pedang Tajam, Singa
Shakil = Indah
Shalah = Perbaikan, kebaikan
Shaleh = Baik
Shiddiq = Membenarkan
Shidqi = Benar, Jujur
Shofwan = Teman akrab, cinta ikhlas
Siddiq = Yang membenarkan
Sidqi = Kebenaranku
Silmi = Kedamaianku
Sinwan = Kembar
Siraj = Pelita, lampu
Sirajuddin = Pelita agama
Sirhan = Berani, singa
Sirin = Nama seorang tabi’ie
Soleh = Yang baik
Solihin = Yang baik
Solihan = Yang baik
Subhi = Subuh
Su’da = Bahagia
Sufyan = Nama sahabat nabi Muhammad SAW, nama tokoh ulama
Suhaib = Kemerah-meraha
Suhail = Senang, mudah
Suhaili = Kemudahanku
Sukainah = Tenang, tentram
Sulaim = Sejahtera
Sulaiman = Nama nabi, sejahtera
Sulaimi = Kesejahteraanku
Sulhidar = Bersenjata
Sulaimah = Selamat
Sulwan = Kepuasan
Sulthan = Suktan, bukti yang kuat
Sunbul = Tangkai, Nama Binatang
Sunni = Penganut ajaran sunah nabi saw
Surur = Kegembiraan
Suud = Bahagia
Suwadi = Rahasiaku
Suhaid = Lembut, tampan
Sufi = Ahli tasawuf
Sulthan = Sultan, Bukti yang kuat
Sya’a’irillah = Syi’ar2 Alloh
Sya’ban = Bulan Sya’ban
Syabibi = Berusia antara 15 dan 30 tahun
Syabil = Bintang
Syaddad = Yang perkasa
Syadi = Pandai bersyair dan bernyanyi
Syafaat = Pembelaan, pertolongan
Syafi = Penyembuh
Syafii = Penganut Imam Syafii
Syafiq = Penyayang, belas kasih
Syafi’ = Memberi syafa’at
Syahid = Mati Syahid
Syahin = Burung yang panjang sayapnya
Syahir = Terkenal
Syahiran = Terkenal
Syahabuddin = Bintang agama
Syahid = Mati syahid
Syahin = Tiang neraca
Syahmi = Mulia, berani, bijak
Syaiban = Mendung bersalju
Syakib = Nama tokoh muslim
Syakir = Bersyukur, pengenang budi
Syalia = Penghibur hati
Syamil = Menyeluruh
Syamini = Keharuman yang tinggi
Syamlan = Memilih kurma yang masak
Syammas = Pelayan ibadah
Syamsi = Matahariku
Syamsir = Pedang
Syamsul Bahri = Matahari lautan
Syamsulhadi = Matahari petunjuk
Syamsuddin = Matahari agama
Syamsuzaman = Matahari/ pelita masa
Syaraf = Kemuliaan
Syarafat = Harga diri
Syarafuddin = Yang mulia agamanya
Syarahil = Nama khabilah
Syarbini = Nama Pohon, Nama Ulama Besar
Sya’rani = Nisbah Syukran = Kesyukuran
Syarif = Dipuji, mulia
Syarifuddin = Kemuliaan agama
Syaukat = Kekuasaan
Syauqi = Rinduku
Syawal = Bulan syawal
Syazani = Kecergasanku
Syazwan = Haruman kasturi
Syazwi = Keharumanku
Syihab = Pecahan bintang, meteor
Syihabuddin = Bintang agama
Syuaib = Nama nabi
Syu’bah = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Syubli = Anak singa
Syuja’ = Pemberani
Syukri = Kesyukuran
Syukur = Kesyukuran
Syuruq = Terbitnya matahari
Syuwari = Kecantikanku
Tabari = Nama ulama
Taba’un = Yang menurut
Tabi’un = Yang mengikut
Tabrani = Nama ulama
Tadwin = Pencatatan
Taha = Tertentu, nama nabi
Tahir = Yang bersih dan murni
Tahsin = Menghiasi, perbaikan
Tahfiz = Usaha menghafaz
Taib = Yang baik
Ta’ib = Yang bertaubat
Ta’iq = Yang rindu
Taisir = Memudahkan, kemudahan
Tafhim = Usaha memahami
Tahzir = Usaha memberi peringatan
Tajuddin = Mahkota agama
Tajuzzaman = Mahkota masa
Tal’ah = Tampil, maju
Talal = Keindahan
Tal’at = Ketinggian
Talhah = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Talib = Penuntut
Tamam = Kesempurnaan, sempurna
Tamim = Kejadian sempurna, orang yang kuat
Tamrin = latihan, pembiasaan
Tamamul Qamar = Bulan purnama
Taqi = Bertakwa
Taqiuddin = Bertaqwa untuk agama, takwa dalam agama
Taqris = Berperisa
Tarif = Istimewa
Tariq = Bintang subuh, pengetuk hati
Tasnif = Mengarang
Tasnim = Air terjun dalam syurga
Taufiq = Pertolongan, petunjuk
Taufiq Alhakim = Taufiq (Allah) yang Hakim (bijaksana)
Taufiq Arrahman = Taufiq (Allah) Maha Pengasih
Taufiqillah = Petunjuk Allah
Tauhid = Kemurnian Iman ( Keesaan Allah )
Tauqan = Kemampuan hati
Tawadu = Merendah hati
Ta’wilul Ahadits = Tabir mimpi
Thabit = Yang tabah
Thabrani = Nama periwayat hadits
Thabrani Ismail = Nama periwayat hadits
Thaha = Dua huruf permulaan surat
Thahir = Bersih, Suci
Thalal = Keindahan, Keadaan yang baik
Thalib = Penuntut Ilmu, Yang Mencari
Thamin = Yang tinggi nilainya
Thamir = Berjaya, berbuah
Thaqif = Bijak dan cepat faham
Tharwan, Tharwat = Kekayaan
Thauri = Revolusi
Thifal = Lembut
Thilal = Embun, hujan gerimis
Thin Lazib = Tanah liat
Tho’il = Kemampuan
Thomi = Tinggi
Thoriq = Orang yang mengetuk malam hari
Thoyyib = Baik
Thubat = Pahlawan
Thufail = Lembut, Halus
Tijani = Mahkota
Tsab = Tetap, lurus, tak goyah
Tsabat = Keteguhan hati, ketetapan
Tsabit = Yang tetap
Tsa’ir = Pemberontak
Tsamarun = Buah
Tsamin = Berharga mahal, tinggi harganya
Tsamud Kaum Nabi Shaleh as
Tsauban = Kembali berkumpul
Tsaqib = Jitu
Tsawab = Pahala
Tufail = Pengantara, gaya yang menarik
Ubadah = Sahabat nabi Muhammad SAW, tekun beribadah
Ubaid = Hamba, sahabat nabi Muhammad SAW
Ubaidan = Penyembahan
Ubaidullah = Hamba Allah
Ubbad = Banyak ibadat
Ujab = Keajaiban
Ujum = Benteng pertahanan
Ukasyah = Sahabat nabi Muhammad SAW, laba-laba
Ukail = Pintar, pandai
Ulil Aidi = Yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar
Ulil Amri = Pemerintah, pemimpin, ulama
Ulul Albab = Orang-orang yang berakal, para cendikiawan
Ulul Arham = Orang-orang yang punya hubungan darah
Ulul Azmi = Orang-orang yang mempunyai keteguhan hati
Ulul Fadhli = Orang-orang yang mempunyai kelebihan
Ulwan = Ketinggian, tinggi, jelas
Umar = Yang memakmurkan
Umair = Maju
‘Umair = Nama orang dahulu
Umaiyah = Sahabat Nabi Muhammad SAW
Umran = Kemakmuran
Umron = Pembangunan, ramai penduduk
Urwah = Singa
Usaid = Berani, singa
Usaimin = Dari Uthman
Ushaim = Memelihara dari keburukan
Usyair = Kawan, suami
Utaibah Persimpangan lembah
Uthman = Rajin dan gigih
Utbah = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Uwais = Pemberian
Uwamir = Nama Orang dahulu
Uzair Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Uzzam = Singa
Waazin = Pengajaran
Wa’adi = Janjiku
Wabil = Pemurah, hujan lebat
Wadhoh = Wajahnya bagus, kulit putih
Wadi, Wadi’ = Aman, tenteram, tenang
Wadihan = Cantik
Wadud = Penyayang, cinta, dicintai
Wafdan = Perutusan yg terhormat
Wafi = Sempurna
Wafid = Tamu
Wafiq = Berjaya
Wafir = Lengkap – banyak kebaikannya
Wafiuddin = Setia pada agama
Wafiy = Setia, jujur
Wafri = Kekayaanku, keluasanku
Wahab = Pemberian
Wahib = Pemberi
Wahid = Tunggal, sendirian
Wahiduddin = Terulung pada agamanya
Wahiduz Zaman = Terulung pada zamannya
Wahnan = Mudah, senang
Wail, Wa’il = Perteduhan, perlindungan, yang kembali (berlindung) kepada Allah
Waiz = Penasihat, mubaligh
Wajdi = Kesayanganku, cinta, gembira, kaya, kuasa
Wajih = Orang yang berkedudukan
Wajihuddin = Yang terkemuka dalam agama
Waldan = Anak baik
Wali = Kekasih, pelindung
Walid = Kelahiran, yang dilahirkan
Waliuddin = Pembela dan pemelihara agama
Waqar = Ketenangan dan sopan santun
Waqur = Ketenangan dan kesopanan
Waqqas = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Waqiuddin = Pemelihara agama
Wardi = Bunga mawarku
Warid = Berani
Waris = Pewaris
Washif = Punya Sifat tertentu
Washil = Menyambung hubungan kekeluargaan
Wasil = Penghubung silaturrahim
Wasim = Rupawan
Wathiq = Yang berkeyakinan
Wazien = Pendapat yang kukuh
Wazif = Yang tekun, gigih
Wazir = Menteri, yang berkuasa
Wazni = Yang menimbang secara adil
Widad = Cinta, cita-cita
Wijdan = Sanubari, hati
Wisam = Pertanda, bintang kehormatan, medali
Yaala = Kemuliaan, tinggi
Yaaqub = Nama nabi
Yaarub = Mahir bahasa arab
Yaasir = Orang yang mudah
Yafi’ = Mulia, dihormati, tinggi
Yahya = Nama nabi, yang hidup
Yajri = Mengalir, berlari
Yakut = Permata
Yamin = Yang berkat
Yaqzan = Yang berwaspada
Yaqin = Penuh keyakinan
Ya’rub = Berbicara dgn bahasa Arab
Yaasiin = Ayat pertama surat yaasiin
Yasin = Nama nabi
Yasir = Yang senang
Yaslam = Yang selamat, berserah
Yassaar = Kekayaan, kemewahan
Ya’sub = Pemimpin kaum
Yasykur = Bersyukur
Yatim = Yang sangat berharga, tidak bandingannya
Yawar = Pengawal peribadi
Yazdan = Belas kasihan
Yazid = Berkat, bertambah, lebih
Yunan = Nama ulama
Yunus = Nama nabi
Yusri = Kesenanganku
Yusron = Kemudahaan
Yusuf = Nama Nabi
Zaalan = Rajin, giat
Zaafarani = Harum, wangi
Zabad = Keharuman kasturi
Zabadi = Keharumanku
Zabarjad = Batu permata seperti zamrud
Zabdan = Pemberian
Zabidi = Yang memberi
Zabir = Pintar, kuat
Zabran = Kuat, mampu
Zafar = Kemenangan/kejayaan
Zafir = Yang berjasa
Zafran = Kejayaan
Zafri = Kemenanganku
Zahab = Emas
Zahabi = Keemasan
Zahar = Sangat bergemerlapan
Zahid, Zahidi = Yang menjauhkan diri dari kemewahan, rendah hati
Zahil = Yang tenang
Zahin = Yang cerdik
Zahir = Yang cantik, berseri, cemerlang, warna cerah
Zahirul Haq = Pendukung Hak
Zahiruddin = Pembela agama
Zahran = Bunga, Keindahan, berseri, cantik
Zahwan = Sedap dipandang
Zaid = Pertambahan, kelebihan
Zaidan, Zaidun, Zaidi = Tambahan, kelebihan
Zaim, Za’im = Pemimpin
Za’im Sa’id = Bertanggungjawab, bahagia
Za’im Ukhrowi = Pemimpin akhirat
Zain, Zaini, Zainun = Bagus, perhiasan, perhiasanku
Zainuddin = Perhiasan agama
Zainul Abidin = Perhiasan orang beribadat
Zainul Ariffin = Perhiasan orang arif
Zainul Muttaqin = Perhiasan orang bertakwa
Zaiyani = Hiasanku
Zakaria = Nama nabi
Zaki = Yang cerdik, harum, suci, tumbuh dengan baik, bersih
Zakir = Yang mengenang, berzikir
Zakur = Yang kuat ingatan
Zakwan = Yang cerdik, yang harum
Zaman = Nasib
Zamanat = Yang dijamin
Zamil = Teman, kawan
Zamir = Suara hati, anak kecil yang cantik
Zamri = Kecantikanku
Zamzam = Air zamzam
Zanjabil = Susu jahe hidangan di surga
Zaqhlul = Nama tokoh Mesir
Zar’ah = Tanaman
Zarif = Periang, berjenaka
Zawawi = Himpunan kebaikan
Zawwar = Banyak ziarah
Zawir = Ketua, pemimpin
Zayan = Yang cantik
Zayani = Kecantikanku
Zayyad = Semakin bertambah
Ziad = Nama populer orang Arab
Zihni = Kefahamanku, kekuatan akalku
Zikri = Ingatanku, kenanganku
Zimam = Yang utama, pemimpin
Ziqri = Terpuji, Yang Memuji Allah
Ziyad = Pertambahan, kelebihan
Zubaidi = Pilihanku yang terbaik
Zubari = Gagah perkasa, pintar
Zufar = Singa, pemberani, pemurah
Zuhair = Yang tenang, bercahaya, keindahaan
Zuhairi = Yang berseri
Zuhdi = Zuhud, rendah hati, tidak rakus dunia
Zuhri = Kecantikanku
Zuhaily = Yang tenang
Zuhnun = Yang cerdik
Zulfadhli = Yang mempunyai kelebihan
Zulfan = Taman
Zulfaqar = Nama pedang Nabi Muhammad SAW
Zumar = Anak kecil yang cantik
Nama Anak Perempuan dalam islam
============ =======
‘Aafiyah = Sehat, selamat
Aamal = Harapan-harapan
Abadah = Rajin beribadah
Abdah = Kepatuhan
Abidah = Yang patuh
‘Aabidah = Tekun beribadah
Abharina = Lautan kami
Abir, Abirah = Wangi, harum
Abiyah = Elok, mulia, lepas dr kehinaan
Ablah = Berakhlak
Abqarah = Kecerdikan
Absarina = Penglihatan kami
Abyati = Sebaik-baik sajak
Abyatina = Sebaik-baik sajak kami
Abyana = Nyata, jelas
Adabiah = Kesopanan, beradab
Adawiyah = Obat, penawar
‘Adawiyah = Seorang perempuan Sufi
Adiba = Terpelajar
Adibah = Berpengetahuan, beradab
Adidah = Sepadan
Adilah = Adil seksama
Adlah = Keadilan
Adlina = Keadilan kita
Adriana = Nisbah
Afaf = Kesucian, kemurnian, kesopanan
Afaf = Punya Harga diri
Afia = Tenaga, kekuatan
Afiah = Kesejahteraan
Afifa = Jujur, tulus
Afifah = Berbudi bahasa, punya harga diri
Afiqah = Sangat pemurah, sangat berpengetahuan
Afnan = Pepohonan Yang berbuah
Afrah = Hiburan, kesenangan
‘Afra’ = Malam 13 Purnama
Afrina = Putih kemerah-merahan
Afruz = Menyukakan, menyenangkan
Afwan = Kemaafan
Afza = Membesar
Ahidah = Janji
Ahlaiah = Impian
Ahlam = Paling sempurna, impian
Aida = Keberuntungan, imbalan, hadiah
A’idah = Kembali berhari raya
A’ilah = Family, ahli rumah
Aiman = Berkat
Aimuni = Keberkatan
Aina = Mempunyai mata yang cantik
‘Ainiyah = Pohon rimbun yang bersemi
Ainul Hayat = Mata kehidupan
Ainun = Mata
Aisyah = Hidup bahagia
Aiyani = Nisbah
Akidah = Kuat, teguh
‘Akifah = Wanita yang beri’tikaf di masjid
Alani = Ketinggian
Alawiah = Ketinggian
Aliah = Yang tinggi
Alifah = Ramah tamah dalam bersahabat
Alifat = Teman pelipur, mesra
Alilah = Yang memakai wewangian
Alimah = Yang berpengetahuan
Aliyah = Tinggi, yang paling mulia
Alma = Pandai, terpelajar
Almas = Berlian
Almira = Putri
Alwani = Warna-warni
Alya = Ketinggian
Amal = Harapan
Amalia = Cita-cita
Amalina = Lanjut usia
Amami = Julanganku
Amani = Cita-cita, ketenanganku, keinginan
Amanina = Cita-cita kami, harapan kami
‘Amimah = Tubuh lenjang
Amjad = Mulia
Aaminah = Dapat dipercaya, aman
Aminah = Boleh dipercayai, dapat dipercaya
Amira, Amirah = Puteri, ratu
Amnah = Ketenangan
Amnani = Ketenangan
Amni = Ketenangan
Amniyah = Cita-cita, hasrat
Anan = Awan, cakrawala
Anaqah = Cantik d n menarik
Anati = Lemah lembutku
‘Anbar = Wangi-wangian
Ani = Masak ranum, kesopanan
Aniqah = Cantik, lemah gemalai
Anisah = Yang mesra, pelipur
Anwah = Lembut, hati-hati
Aqilah = Cerdas, pandai
Aqidah = Kepercayaan, keimanan
Arafah = Padang Arafah
Arbanah = Yang fasih
Arbahah = Nisbah
Ardini = Isteri yang menyayangi
Areej = Harum, keharuman
Arfah = Gembira
Aribah = Cerdik, terpelajar
Arifah = Yang mengetahui
Arikah = Pelaminan
Arinah = Cergas, giat
‘Ariqoh = Baik budi, mulia asalnya
Arwa = Memberi minum sampai puas, segar, terpenuhi, menyenangkan
Asiah = Nama isteri Firaun, obat
Asimah = Yang memelihara
Asilah = Yang asli, yang mulia
Asiilah = Lemas dan Halus
Asirah = Tawanan Perang
Asiyah = Penawar hati
‘Asla’ = Bergerak lunak
Asma = Ketinggian, putri Abu Bakar Ash Shiddiq ra
Asmahan = Nama tokoh wanita
Asyura = 10 Muharram
Athilah = Murni, mulia
Athirah = Yang utama, yang mulia
‘Aathirah = Harum
‘Athiyyah, Atiyah = Pemberian
‘Aathifah = Belas kasih, perasaan
Atifah = Bersimpati, penyayang
Atikah = Pemurah, berani, bersih, yang murni
Atiqah = Yang mulia, yang dipilih
Atuf = Penyayang
Audadi = Kesayanganku
Auji = Ketinggianku, puncakku
Aunah = Pertolonganku
Auni = Lemah lembutku, ketenangan
Awa = Malaikat yang cantik, malam
Awadah = Baik, lembut
Awatif = Perasaan, kesayanganku
Awfiyah = Berani, kuat
Azhar = Bunga-bunga
Aziemah = Azam, kewajiban
Azimah = Agung ,mulia
Azita = Nama putri Iran
Azizah = Sayang, berharga, kekuatan, dihormati, mulia
Azyan = Perhiasan
Azra = Dara, perawan used for Maryam/Mary
Bada’ah = Permulaan
Bada’i = Keindahan2
Badiah, Badi’ah = Indah, tak ada bandingnya, cantik
Badihah = Cepat memahami
Badilah = Mulia, pengganti
Badirah = Bulan purnama
Badiyah = Pedesaan, nyata
Badr = Bulan penuh
Badriah = Cantik seperti bulan purnama
Badrina = Bulan kami
Badriya, Badriyah = Bulan penuh, bulan purnama, wali
Bahia = Manis
Bahiah = Gemilang, berseri
Bahija, Bahijah = Bahagia, gembira, kesenangan, keindahan
Bahirah = Cantik, berseri, elok, indah
Bahithah = Pencari
Bahiyah = Cemerlang, indah
Bahja = Kebahagiaan
Bahjah = Keindahan, keriangan, kesenangan
Bahjan = Rupawan
Bahriah = Kecantikan, kilauan
Baiduri = Permata
Ba’inah = Yang nyata
Baiyinah = Bukti
Bakhitah = Orang yang beruntung
Bakizah = Suci, wangi
Bakriyah = Berani, perawan
Ballanah = Titisan embun
Baligha = Penuh perasaan, pandai, fasih berbicara
Balighah = Bijak
Balilah = Nama isteri Nabi Sulaiman
Balqis = Panjang umur, ratu Istri Nabi Sulaiman AS
Banan = Ujung jari
Bananah = Ujung jari-jemari
Baqiyah = Yang tidak bersalah, yang bersih
Bariah = Sejuk, tenang
Bari’ah = Mahir, cantik
Baridah = Lapang dada
Barirah = Alim, baik hati
Barizah = Yang bijak, menonjol
Barniyah = Cerdik, suci
Barokah = Berkah
Basha’ir = Kabar baik
Bashasha = Kebahagiaan, kegembiraan
Bashira = Kabar baik
Bashirah = Bijaksana, berakal
Basilah = Berani
Basima, Basimah = Selalu tersenyum
Basirah = Kesenangan, keluasan
Basmah = Senyuman
Bassamah = Selalu senyum
Bastah = Yang lapang
Basyirah = Penyampai berita gembira
Batrisyia = Cerdik, pintar
Batul = Sangat rapi, tak bernoda
Bazilah = Yang pintar
Bazla = Yang bijak
Bayati = Nisbah
Bayyinah = Bukti, dalil
Bilah Izzah = Wangi dan mulia
Bilqis = Permaisuri Sheba, nama ratu Sheeba yang masuk Islam
Bisyarah = Berita gembira
Budur = Bulan penuh
Buraidah = Dingin
Burairah = Berbakti, berbuat baik
Burdah = Mantel
Burhanah = Alasan yang baik
Bushra = Kabar baik
Busra = Kesegaran
Bussaina = Cantik menarik
Bustan = Taman, kebun
Busyra = Berita baik, kabar gembira
Da’amah = Tiang, Pilar
Dabayinah = Nisbah
Dafinah = Kekayaan tersembunyi
Dahimah = Kuat, tangkas
Dahiyah = Pintar
Dahlia = Nama sejenis bunga
Dahmani = Nisbah
Daimah, Da’imah = Tetap, Langgeng
Da’iyah = Juru dakwah
Dalal = Petunjuk, manja, memanjakan
Dalidah = Keturunan mulia
Dalilah = Petunjuk, bukti
Dalilati = Pemimpin
Dalili = Pemimpin
Daliyah = Pohon anggur
Damia = Kebijakan
Danah = Batu yang bernilai ting i
Dania = Hampir
Daniah, Daniyah = Buah yang mudah dipetik
Daniyah = Dekat sekali
Darayani = Mengetahui
Dariah = Yang mengetahui, lembah lembut
Darin = Nama Bunga
Darina = Nama suatu bunga
Darirah = Singap dan lembut
Dariyah = lemah lembut
Darsah = Faham, hafal
Darwisyah = Ahli tasawuf
Daulah = Kerajaan
Da’wah = Seruan, panggilan, ajakan, jamuan
Dawama = Berkekalan
Dawamah = Terus menerus
Dayana = Yang gagah perkasa
Dayani = Patuh, taat
Dhabitah = Cakap, kuat ingatan
Dhamanah = Jaminan
Dhamirah = Jiwa
Dhaniyah = Yang bertambah, yang bermutu
Dhobithoh = Yang kuat, cermat
Dhofwatul’aisy = Kesenangan dan kelapangan hidup
Dhohikah = Yang suka tertawa, batu putih diatas gunung
Dhohwah = Waktu Dhuha
Dhoifah = Tamu
Dholi’ah = Keras dan kuat
Di’amah = Tiang, pilar
Dianah = Agama
Dinah = Ketaatan, adat
Dinar = Uang emas
Dimniyah = Nisbah
Diyana = Nama orang
Diyanah = Agama
Durar = Batu permata
Durriyah = Mutiara, cahaya mutiara, cemerlang, cerdas
Durrah, Durroh = Mutiara
Durrotul Hikmah = Mutiara hikmah
Durrotun Nashihah = Mutiara nasehat
Duwaijah = Panutan, teladan
Dzahabiyah = Memiliki sifat emas
Dzaibah, Dza’ibah = Menghalau
Dzakiroh = Ingatan, kuat hafalan, berdzikir
Dzakiyah = Pandai, cerdas, murah padam
Dzari’ah = Jalan, wasilah
Dzihni = Pemahamanku, pengertianku
Dzihniyah = Menurut akal
Faadhilah = Yang Mulia
Fadwa, Fadwah = Penyelamat, pengorbanan suci, penebus
Fadhilah = Kemuliaan, kelebihan, keutamaan
Fadhlah = Mulia
Fadiah = Pembela
Fadiyah = Menyelamatkan, tebusan
Faeezah = Pemimpin
Faghira = Bunga melur
Fahimah = Yang bijak, memahami
Fahmidah = Cerdik, bijak
Fa’idh = Melimpah, mengalir
Faidah, Fa’idah = Untung, laba
Faihanah = Harum, wangi
Fakhriyah = Kebanggaan
Faiqa = Terkenal, terkemuka, bangun
Faiqah = Paling baik
Faiqihah = Pandai, pintar
Faiqoh, Fa’iqoh = Mengungguli
Fairuz = Batu permata
Faiza = Perolehan, jaya
Faizah, Fa’izah = Menang, sukses
Fajriyah = Cahaya terang
Fakhira = Agung, termasyur
Fakhirah = Kebanggaan
Fakhrani = Nisbah
Fakhriah = Kemegahan
Fakhriyah = Kebanggaan
Falilah = Yang beruntung
Farah = Kegirangan, kesenangan, kebahagiaan
Farha = Bahagia
Farhah = Kegirangan
Farhanah = Riang gembira, bergembira, senang
Fari’ah = Tinggi, mulia
Faridah = Yang istimewa, tunggal, permata yang mahal
Farihah = Riang, sukacita, gembira
Farisah = Pengemudi mahir
Farizah = Jelas
Farwizah = Menang, berjaya
Farzana = Bijak, pandai
Farzanah = Petunjuk agung
Fashahah = Fasih berbicara
Fasihah = Fasih bercakap
Fatanah = Kebijaksanaan
Fataniah = Bijak
Fathiah, Fathiyah = Pembukaan, kemenangan
Fathimah = Putri Rasulullah SAW
Fatilah = Sumbu pelita
Fatimah = Putri Rasulullah SAW, yang tidak menyusu lagi
Fatin = Menarik, mempesona, mengagumkan
Fatinah = Bijaksana, mengagumkan, menarik perhatian
Fatini = Bijaksana
Fatnin, Fatnun, Fatunah = Bijak
Faudah = Buah hati
Fauzah = Berjaya,berhasil
Fauziah = Cerdas
Fauziyah = Kemenangan
Fikriyah = Bijak, pandai, pemikiran
Filzah = Belahan jiwa
Firdaus = Nama surga tertinggi
Firjani = Hilang duka
Firuz = Yang indah
Firyal = Nama Putri kerajaan Mesir
Firzanah = Pintar, bijak
Fitriyah, Fithriyah = Fitrah kemanusiaan
Fityah = Orang muda
Fityati = Orang muda
Ghada = Gadis Muda
Ghadat = Lembut, halus
Ghaida, Ghaida’ = Berawan
Ghaisani = Cantik
Ghaliah = Yang mahal, berharga
Ghalibah = Menang
Ghaliyati = Yang mahal
Ghamirah = Yang mengembara
Ghaniah = Yang cantik
Ghanimah = Yang menang, penghasilan (kasab)
Ghassani = Cantik
Ghauthiah = Pertolongan
Ghazalah = Matahari terbit
Ghazlina = Tenunan
Ghaziah = Pejuang
Ghazwani = Kepahlawanan
Ghibthoh = Baik keadaannya
Ghina = Kekayaan
Ghisyawah = Tutupan, akhir
Ghobiroh = Yang lalu
Ghodah = Yang lemah gemulai
Ghodir = Sungai, sumur yg bermulut lebar
Ghodziyah = Menyenangkan
Ghoniyyah = Kaya
Ghufrani = Keampunan
Ghundurah = Bahagia, muda
Ghunwah = Nyanyian
Ghurrah = Putih berseri
Ghusni = Ranting
Ghusun, Ghushun = Tangkai-tangkai pohon
Gulnar = Bunga ( Persian)
Habbati = Nisbah
Habibah Kekasih, kesayangan
Habrah = Sukacita
Habriyah = Pintar
Hadharah = Kemajuan
Hadirah = Pandai, bijak
Hadiyah = Pemberian, hadiah, pemberi petunjuk
Hafawati = Sambutanku yang hangat
Hafidah = Cucu
Hafidhah = Pemelihara, penghafal
Hafiya = Sangat baik
Hafiyah = Sambutan yang hangat
Hafizah, Hafizhah = Pemelihara, penghafal
Hafni = Nisbah
Hafziyah = Nisbah
Haidah = Adil, jujur
Haifa = Perempuan yg langsing
Haimanah = Penguasaan
Hajar = Nama ibu Nabi Ismail, istri Nabi Ibrahim As
Hajidah = Yang rajin sembahyang malam
Hakimah = Arif, Yang bijaksana
Halabiyah = Nisbah
Halawati = Manis, menarik
Haliah = Yang memakai perhiasan
Halifah = Perjanjian, persahabatan
Halilah = Wanita keluarga
Halili = Nisbah, halal
Halimah = Lemah lembut, penyantun, sabar dan berakal
Halumah = Pemaaf, penyabar
Halwa = Yang manis, menarik
Hamamah = Burung merpati
Hamani = Memberi semangat
Hamdah = Pujian
Hamdiyah = Nisbah, terpuji
Hamidah = Yang terpuji, selalu memuji Alloh, bertahmid
Hamimah = Kawan setia
Hamizah = Riang, gembira, yang bijaksana
Hammadah = Bijak memuji
Hamra = Kemerah-merahan
Hamudah = Terpuji
Hana = Kebahagiaan
Hanan = Kesayangan, kecintaan, rezki, berkah
Hanifah = Yang lurus, beriman, muslimah yang teguh
Hanina = Rindu
Haninah = Penyayang
Hanisah = Yang takwa
Haniyah = Kegirangan
Hannah = Kasih sayang
Hannani = Kesayanganku, kecintaanku
Hanun, Hanunah = Penyayang
Hanzalah = Disegani, di hormati
Hariyah = Yang layak, yang patut
Harizah = Kubu, benteng
Hasanah = Yang baik, kebaikan
Hashinah = Benteng yang kuat
Hasibah = Keturunan baik-baik
Hasna = Cantik
Hasnah = Yang baik
Hasyimah = Sopan, beradab, berakhlak
Hawani = Ibu penyayang
Hawa, Hawwa = Nama isteri Nabi Adam
Hawilah = Penjamin, pemelihara
Hayat = Kehidupan
Hayati = Jiwa, hidup, kehidupanku
Hayani = Hidup
Hayfa = Lembut suaranya
Hazimah = Yang tegas, wanita yang sangat teliti
Haziqah = Yang cerdik, pandai
Hazirah = Pilihan yang terbaik
Haziyah = Suka orang lain, yang di puji, yang disayangi
Hazwani = Pemberianku
Hibah = Pelimpahan
Hibriyah = Kecantikan, keindahan
Hidanah = Damai, tenang
Hidayah, Hidayati = Petunjuk Allah
Hidni = Subur
Hijanah = Keturunan yang mulia
Hilalah = Bulan sabit
Hilmiyah = Lembut, sopan
Himanah = Memberi semangat
Himayah = Terpelihara, terjaga
Hindun = Kerinduan asmara, sahabat wanita
Hisanah = Cantik
Hubwah = Pemberian
Huda = Petunjuk kepada kebenaran
Hudiya = Diberi petunjuk
Hudnati = Damai
Hulwah = Manis
Humaira, Humaira’ = Berpipi merah
Huraiyah = Bidadari
Huriya = Peri, bidadari
Huriyah = Bermata elok, Pengikut setia
Husna = Kebaikan, cantik
Husniah = Indah
Husniyah = Kebaikan, keindahan
Husnul Khotimah = Kesudahan yang baik
Ibadah = Ibadah, amal yg diridloi Alloh
Ibnah = Anak perempuan
Ibrisim = Sutera
Ibriz = Eams murni
Ibroh = Pengajaran
Ibtihaj = Kesenangan, kebahagiaan
Ibtihal = Mohon kepada Allah, permohonan
Ibtisam = Senyuman
Iffah = Tahu harga diri
Iffat = Kesucian, kemurnian, kesopanan, kesederhanaan
Iftikhar = Kebanggaan
Iftinan = Mengagumkan, menarik perhatian
Ikbar = Mengagumkan
Ikhtiar = Upaya dan usaha pilihan
Iklil = Mahkota
Ikram = Memuliakan
Ilham = Wahyu
Imarah = Pembangunan, kemakmuran
Imtinan = Anugrah Illahi
Inas = Kebaikan, keramah-tamahan
In’aan = Pemberian kenikmatan
In’am = Pemberian kenikmatan
Inan = Tali kendali
‘Inayah = Perlindungan
Insaf, Inshaf = Kesadaran
Ishmah = Terhindar dr dosa
Insyirah = Kegembiraan, Kelegaan hati
Intisar = Keberhasilan, kemenangan
Intishar = Kemenangan
Irbah = Pikiran tajam, akal
Irtiyah = Kesenangan
Is’ad = Yang membahagiakan
Is’af, Is’aaf = Pertolongan
Ishraq = Cahaya, sinar
‘Ismah = Terhindar dari dosa
Istiqamah, istiqomah = Kelurusan, ketulusan
Itidal = Keseimbangan, Seimbang
Itimad = Percaya, Kepercayaan
Izdihar = Berkilau
Jabiroh = Penyambung patah tulang
Jadawil = Sungai2 kecil
Jadzwah = Bara yg menyala
Jaharoh = Keras, nyaring
Jahro = Cantik
Jahroh = D ngan terang/ nyata
Ja’izah = Ijazah, piala
Jalilah = Mulia, agung
Jamila, Jamilah = Cantik
Jasmin = Bunga melati
Jaudah = Indah, utama
Jauharah = Batu permata
Jauza = Nama bintang
Jauzah = Kenari
Jawhara = Mutiara
Jihan = Nama tokoh wanita
Jinan = Surga-surga
Juhainah = Taman, kebun
Juhairah = Nyaring, lantang
Jumanah = Mutiara
Junnah = Perisai
Junainah = Taman, kebun
Juwairiyah = Nama wanita, gadis kecil
Kabiroh = Besar
Kadhimah = Yang dapat menahan diri
Kadziyah = Pohon berbunga memanjang harum baunya
Kafi’ah = Sama
Kafilah = Menjaga, mengasuh
Kahla = Bola matanya hitam pekat
Kahilah = Matanya dicelak
Kalafah = Kecintaan
Kalilah = Lemah
Kamila, Kamilah = Lengkap, sempurna
Kamilia, Kamiliya = Pepohonan yang selalu hijau
Karimah = Mulia
Kausar = Sebuah kolam di surga
Kautsar = Kenikmatan yang banyak
Kawakib = Bintang-bintang
Kazhimah = Dapat menahan diri
Keysha, Keisha = Hidup dalam keadaan baik. Varian dari Aisha.
Khadijah = Istri Rasulullah SAW
Khaldah = Langgeng
Khalifah = Pengganti
Khalilah = Kesayangan
Kharidah = Anak gadis
Khairiyah = Kebaikan
Khairoh = Baik hati
Khairunnisa = Sebaik-baik wanita
Khaizuran = Rotan
Khaizuronah = Nama ibu Khalifah Harun Al Rasyid
Khayla = Cantik
Khalda’ = Langgeng
Khalidah = Langgeng
Khalifah = Pengganti
Khalilah = Kesayangan
Khalishah = Murni
Khathibah = Ahli pidato
Khatimah = Penutup, pengakhiran
Khansa = Nama pujangga Islam perempuan terdahulu, seorang pejuang Muslimah
Kharidah = Anak gadis
Khaulah = Sahabat wanita terkenal, rusa betina
Khawlah = Kesendirian
Khayyirah = Baik hati
Khazinah = Harta yang tersimpan
Khotibah = Ahli pidato
Khotimah = Penutup, Pengakhiran
Khulaidah = Langgeng
Khuzaimah = Tali kendali
La’ali’ = Permata-permata, mutiara
Labibah = Sehat akal dan cerdik
Labitsah = Yang tinggal di suatu tempat
Ladzidzah = Sedap, lezat
Laela = Malam yang gelap
Lafifah = Berkumpul, bercampur
La’ihah = Yang lahir, nyata
Laila = Nama orang Arab terdahulu, kerinduan, malam yg gelap
Laimun = Buah jeruk yang manis
La’iqoh = Patut, layak
Lam’a, Lam’aa’ = Berkilau
Lathifah = Lemah lembut
Layanah = Kehalusan, kelemasan
Lubna = Buah kenitu
Lujmah = Bukit yang datar
Lulu, Lulua = Mutiara, permata
Lum’ah = Kilauan
Luthfiyah = Lemah lembut
Luqyana = Perjumpaan kita
Ma’ali = Tinggi
Mabrukah = Dapat berkah
Ma’dzanah = Menara tempat adzan sholat
Maghfirah = Pengampunan
Mahasin = Kebaikan, kebajikan
Mahbubah = Disenangi, dicintai
Mahdiyah = Yang mendapat hidayah
Maheem = Bulan penuh
Mahfudhah, Mahfuzhah = Terpelihara
Mahirah, Mahiroh = Pandai, cakap
Ma’ijah = Yang berombak, bergelombang
Maimanah = Keberkahan
Maimunah = Beruntung, keberuntungan, diberkahi Alloh
Mais, Maisa, Mayesa = Penampilannya membanggakan
Maisarah, Maisaroh = Ketenangan, nyaman, kemakmuran
Maisun = Berwajah dan bertubuh cantik
Ma’iyah = Kebersamaan
Majidah = Mulia
Makarim = Kebaikan hati
Ma’munah = Dipercaya
Maknunah = Menutup muka karena malu
Malak/ Malaeka = Bidadari
Malihah = Cantik
Malika = Pemilik
Manal = Sukses, prestasi
Manar = Mercusuar
Mani’ah = Mulia, kuat
Maqbulah = Diterima permintaannya
Maram = Tujuan, maksud
Mardhiyah = Mendapat keridhoan Allah
Mariah, Mariyah = Istri Rasulullah SAW, yang indah
Maritza = Mendapat berkah Alloh
Marwa = Berhati-hati dalam memikirkan
Marwah = Bukit Marwah di Masjidil Haram
Maryam = Ibunda Nabi Isa AS
Maryana = Nama Orang
Masarrah = Kesenangan
Mashumah, Ma’shumah = Bebas dari dosa
Masikah, Masiikah = Nama wanita sahabat nabi
Masyithoh = Yang mati syahid oleh Fir’aun
Mawaddah = Cinta kasih
Mawahib = Bakat, kemampuan, ketangkasan
Mazaya = Istimewa
Maznah = Gemilang
Muazarah = Bantuan, pertolongan
Mudhiah = Menyinari
Mudrikah = Dapat memahami
Mufidah = Memberi manfaat
Muhajirah = Yang berhijrah
Mukhbitah = Tunduk patuh
Mu’minah = Beriman
Mumtaz = Istimewa
Munifah = Kedudukan tinggi, menonjol
Mu’nisah = Teman yang menyenangkan
Muna = Cita-cita, keinginan
Muniba, Munibah = B rinabah (Taubat) pada Alloh
Munifah = Kedudukan yang tinggi – menonjol
Munira = Hiasan cahaya, penerang
Munirah, Muniroh = Bercahaya
Muqsithah, Muqsithoh = Yang berbuat adil
Muslimah = Beragama Islam
Mustajabah = Terkabul do’anya
Muthi’ah = Taat
Muthmainnah = Tenang, Tentram
Muznah = Berdandan bagus
Naazneen = Cantik
Na’amah = Burung unta
Nabighah = Kenamaan, besar, mulia
Nabihah = Cerdik, mulia
Nabila = Ningrat, mulia, luhur
Nabilah = Cerdik, mahir
Nabilia = Kedermawanan
Nada, Nadha = Embun di pagi hari
Nadhifah = Bersih
Nadia, Nadiah, Nadiyah = Awal mula sesuatu, pembawa kesetiaan
Nadimah = Teman akrab
Nadira = Khusus, unik
Nadirah = Jarang
Nafi’ah = Bermanfaat
Nafilah = Ibadah tambahan
Naflah = Bunga matahari
Nahiyah, Nahiyyah = Pelaksana larangan (pencegah), larangan
Nahla = Minuman
Naifah, Na’ifah = Kedudukan tinggi
Na’ila = Orang yang sukses
Nailah, Na’ilah = Yang suka memberi
Naaila = Sesuatu yg istimewa
Naimah, Na’imah = Kenikmatan, halus, lunak
Najdah = Bantuan
Najah = Keselamatan
Najiah, Najiyah = Selamat
Najibah = Bernilai, mulia, utama
Najla’ = Yang bermata elok, Yang baik keturunannya
Najmah = Bintang
Najwa = Berbisik-bisikan
Na’mah = Halus, lunak
Naqiyyah = Jernih
Nashiroh = Penolong kaum lemah
Nasim = Angin sepoi-sepoi
Nasmah = Angin sepai-sepoi
Nasyiah = Perkembangan
Naurah = Bunga
Nawad = Awal mula dari sesuatu
Nawal = Memperoleh sesuatu
Naqiyah = Jernih
Nadzifah = Bersih
Nazihah = Bersih dari noda
Nibras = Pelita, pemberani, ujung tombak
Nida, Nida’ = Seruan
Nihal = Minum dari sumber air
Nikmah = Kenikmatan
Nisrin = Harum bunga mawar
Nisrina = Bunga mawar putih
Nud-ah = Pelangi, cahaya matahari ketika terbit atau terbenam
Nur = Cahaya
Nurjannah = Cahaya surga
Nurjihan = Nama tokoh perempuan
Nur Aini = Cahaya mataku
Nuzhah = Rekreasi
Qaidah = Pemimpin
Qa’mah = Berdiri, tegak
Qamar = Bulan
Qamariyah = Berdasarkan bulan
Qa’niah = Merasa puas dan rela
Qanitah = Taat, berbakti, sholat lama berdiri
Qariah = Pembaca
Qaribah = Dekat
Qarirah = Pandangan yg sejuk
Qasamah = Keindahan dan kecantikan
Qatrunnada = Tetesan embun
Qiblah = Tempat sholat
Qiladah = Kalung, perhiasan
Qimah = Harga sesuatu, kadarnya
Qismah = Bagian, nasib
Qithmir = Kulit ari
Qoidah = Pemimpin
Qomar = Bulan
Qomariah = Berdasar bulan
Qoni’ah = Merasa puas dan rela
Qonitah = Taat, Berbakti, Shalat lama berdiri
Qoriah = Pembaca
Qoribah = Dekat
Qorirah = Pandangan yang sejuk
Qosamah = Keindahan dan kecantikan
Qurratu’ain = Sedap dipandang mata
Rabab = Musik instrumen Arab
Rababah = Mega putih
Rabbiya = Angin sejuk di musim semi
Rabi’ah = Yang ke 4
Rabihah = Tanah yg tinggi
Radhiyah = Ridlo
Radwa = Kesukaan, kepuasan
Rafi’ah = Derajatnya tinggi
Rafidah = Papan atap, pemberi pertolongan
Rafifah = Berakhlak baik
Rafilah = Anggun, mewah
Raghad = Nyaman, kenyamanan
Rahadatul ‘Aisy = Kemakmuran hidup
Rahidah = Lembut
Rahifah = Tipis
Rahimah, Rahmah = Kasih sayang
Raidah = Angin yg bertiup dgn lembut, pemimpin
Raihanah = Tanaman yang harum, perempuan yg luhur
Raiqah = Bening, murni
Raisha = Pemimpin
Raja, Raja’ = Harapan
Rajihah = Mantap timbangannya
Rajiyyah = Yang diharapkan
Rakizah = Emas, perak dlm tanah
Ramizah = Orang yg terhormat
Ramlah = Tokoh sahabat wanita
Ramziyah = Isyarat
Raniah = Mempesona
Raninah = Gemerincingan
Rannan = Gemerincing
Raqiqah = Lembut
Raqwan = Kemajuan
Rasanah = Tempat pemberhentian
Rasmiyah = Secara resmi
Rasyadah, Rusydah = Petunjuk jalan yg lurus
Rasyidah = Mendapat petunjuk
Rasyiqah = Bentuk tubuh yg indah
Raudhah = Taman
Razinah = Serius dlm perilaku
Rifa, Rifa’ = Setuju, mufakat
Rif’at = Tinggi martabatnya
Rifdah = Pemberi pertolongan
Rihab = Luas dan lebar
Riham = Hujan gerimis yang berkepanjangan
Robi’ah = Yang keempat
Rodhiyah = Ridho
Rofi’ah = Derajatnya tinggi
Rofidah = Papan atap, Pemberi pertolongan
Rofifah = Berahlak baik
Rofilah = Anggun, mewah
Rohadatul ‘Aisy = Kemakmuran Hidup
Rohida = Lembut
Rohifah = Tipis
Roidah = Pemimpin
Roiqoh = Bening – Murni
Rojihah = Mantap timbangannya
Rojiyyah = Yang diharapkan
Romizah = Orang yang terhormat
Roninah = Gemerincing
Roqiqoh = Lembut
Rosmiyah = Secara resmi
Rosyadah = Petunjuk jalan lurus
Rosyiqoh = Bentuk tubuh yang indah
Rozinah = Serius dalam perilaku
Rudainah = Yang memintal benang
Ruqayah = Kemajuan, nama putri Nabi SAW
Rusydah = Petunjuk jalan lurus
Ruwaidah = Berhati-hati, perlahan-lahan
Sa’adah = Kebahagiaan
Saarah = Istri Nabi Ibrahim As
Sabalik = Sepotong emas, perak
Sab’atuabhur = 7 laut
Sabikah = Wanita sahabat Nabi SAW, penambang emas
Sabrina, Sabreen = Kesabaran
Sa’danah = Burung merpati, kebahagiaan
Sadidah = Jitu, tepat sasaran, benar
Sa’diyah = Berbahagia
Safanah = Membuat kapal, angin agak keras
Safinatunnajah = Kapal penyelamat
Saidah, Sa’idah = Berbahagia
Saifanah = Lenjang seperti pedang terhunus
Sajidah = Bersujud
Sakina, Sakinah = Lembut, hening, tenang, ketentraman
Salamah, Salimah = Keselamatan, sehat
Salima = Aman, lengkap
Salma = Selamat, aman, sempurna
Salsabila = Mata air di surga
Salwa = Burung puyuh
Samihah = Lemah lembut, murah hati, dermawan
Samirah = Teman ngobrol
Samiyah = Kedudukan tinggi
Sana’ = Kenaikan tingkat derajat
Saninah = Promosi, kenaikan tingkat
Sarah = Nama istri Nabi Ibrahim AS
Satirah = Wanita yang menutup-nutupi aib dan dosanya
Sausan = Bunga Lili
Sayyidah = Pemimpin
Shaba = Berkelakuan anak muda
Shabirah = Bersabar
Shadiqah = Benar, jujur
Shadiya = Menyanyi
Shadrina = Hati
Shafa’ = Kejernihan
Shafiyah = Jernih
Shafiyyah = Kawan tulus ikhlas
Shaima = Baik, alami
Shakira = Syukur, berterimakasih
Shalehah = Baik
Shaza, Shazia = Harum, wangi
Shiba = Rindu
Shiddiqah = Membenarkan, sangat jujur
Shidqiyah = Benar, jujur
Shifwah = Sahabat yang akrab
Shiyabah = Yang benar
Shoba = Berkelakuan anak muda
Shobah = Pagi hari
Shobiroh = Bersabar
Shoda = Gema
Shodiqoh = Benar, jujur
Shofa = Bukit Sofa di Masjidilharam
Shofa’ = Kejernihan
Shofhah = Pemaafan, Halaman buku
Shofwah = Keiklasan dalam cinta
Shofiyah = Jernih
Shofiyyah = Kawan tulus ikhlas
Shohwah = Kebangkitan
Shohwatul Islam = Kebangkitan Islam
Sho’ibah = Yang benar
Sho’ighoh = Tukang emas
Sholehah = Baik
Shubhiyah = Pagi
Shurooq = Matahari terbit, terbit
Siham = Anak panah
Sirin = Wanita sahabat Nabi SAW
Su’ad, Su’da = Bahagia
Suhailah = Mudah, Suka mengalah
Suhaimah = Keberuntungan
Suhair = Waspada
Sukainah = Tenang, tentram
Sulaimah = Selamat
Sulthanah = Penguasa Wanita
Sumayyah = Kebanggaan
Sunbulah = Nama Bintang, Tangkai yang berbuah
Sundus = Sutra
Sunniyah = Penganut ahlussunnah
Syadiyah = Pandai menyanyi, Menyamakan
Syahidah = Mati syahid
Syahrazad = Nama wanita dahulu
Syafiqoh = Belas kasih
Syafiyah = Sembuh, sehat
Syahirah = Terkenal, Ternama
Syaikhoh = Gelar Kehormatan, Lanjut Usia
Sya’irah = Pandai Menyusun Syair, Perasa
Syakira, Syakura = Mensyukuri
Syam’ah = Lilin
Syamiyah = Tahi lalat pada wajah
Syamsiyah = Berdasar hitungan matahari
Syarifah = Mulia
Syauqy = Rinduku
Syauqiyah = Rindu
Syifa’ = Penawar, Penyembuh
Syirin = Nama wanita dahulu
Syukriyah = Bersyukur
Syu’lah = Pelita, Obor
Tabriz = Pengungkapan suatu kebaikan
Tadmar = Nama perempuan yang dijadikan nama kota di Jazirah Arab
Tadzkiroh = Peringatan
Taghrid = Kicauan burung, nyanyian
Tahani = Ucapan selamat, salam, sambutan
Tahira = Murni, bersih
Tahiyyah = Kehormatan, selamat dari bahaya, salam
Ta’ibah = Yang bertaubat
Tamamah = Pelengkap, penyempurna
Tamimah = Kuat, tangkal, jimat
Taqiyyah = Bertaqwa
Thahirah = Bersih, suci
Thai’ah = Taat, patuh
Thaliqah = Lancar ( lidahnya ), fasih
Tharfa’ = Menepi
Tharifah = Ucapan baru yang digemari
Thawaf = Mengelilingi Ka’bah
Thifal = Lembut, halus
Thiyah = Niat hati
Tho’ah = Taat
Thohiroh = Bersih, suci
Tho’i’ah = Taat, patuh
Tho’ifah = Sekumpulan, yang mengelilingi
Tho’ilah = Kemampuan
Tholiqoh = Lancar lidahnya, fasih
Thorfa’ = Menepi
Thorifah = Ucapan baru yang digemari
Thoyyibah = Baik
Thufailah = Lembut dan halus
Tsabitah = Tangguh, lurus, pemberani
Tsamarah = Buah, buah hati, keturunan
Tsamarotulqolbi = Buah hati
Tsana = Pujian
Tsaniyah = Yang kedua
Tsaqofah = Kebudayaan
Tsarwah = Kekayaan
Tsawab = Pahala
Tsumamah = Nama wanita
Tsuraya = Nama bintang
Tuadah = Ketenangan
Tuhfah = Hadiah
Tuffahati = Buah apelku
Ubadah = Ibadah, yg menyembah
Ubaidah = Hamba
Udulah = Adil, menghukum dgn benar
Udzah = Azimat, tangkal
Udzroh = Halangan
‘Ufairah = Pemberani
Ulfah = Persahabatan
U’jubah = Sesuatu yg mengherankan
Umamah = Cucu Rasulullah SAW dari Zainab
Umaimah = Dari kata Umumah (keibuan)
‘Umairah = Nama wanita dahulu
Ummu Kulsum = Putri Rasulullah SAW
Umniah, Umniyati = Cita-cita, cita-citaku
‘Unaizah = Kambing betina
Urjuwanah = Pohon yang kemerah-merahan, warna merah yang indah
‘Urwatul Wutsqo = Buhul tali yang kuat
Uzdah = Ada unsur kelebihannya
Wabilah = Tongkat
Wabishoh = Api
Wada’ah = Lemah lembut
Wadhiah = Yang bagus dan bersih
Wadi’ah = Titipan
Wadil Fatmah = Nama tempat penanaman tanaman di Arab Saudi
Wafa = Kesetiaan
Wafa’ = Kesempurnaan, merpati
Wafiyah, Wafiyyah = Merpati, menepati, sempurna, lengkap
Wahidah = Sendirian
Wa’ishoh = Kelompok
Wa’izhoh = Pemberi nasehat
Wajd = Waspada
Wajihah = Orang yang berkedudukan
Wardah = Bunga mawar
Washfa = Yang punya sifat tertentu
Washifah = Anak atau pelayan perempuan dibawah umur
Wasilah = Pendekatan diri kepada Allah, kedudukan dan pangkat
Wasimah = Rupawan
Wazirah = Mentri wanita
Waznah = Pencari keadilan
Wiaam = Harmonis
Widad = Kasih sayang
Wifaq = Kerukunan
Yadawiyyah = Yang pandai
Yafi’ah = Yang luhur, dihormati, usia muda, yg tinggi
Yamamah = Merpati, tujuan, nama kota di Arab
Yamnah = Arah/ sebelah kanan
Yani’ah = Matang
Yaqutah = Batu permata, batu-batuan surga
Yasirah = Mudah, sedikit
Yasmin = Bunga melati
Yumma, Yumna = Kanan
Yusra, Yusriyah = Mudah
Za’amah = Kekuasaan
Zabarij = Perhiasan
Zahidah = Rendah hati, tidak rakus dunia
Zahirah = Berkilau
Zahiyah = Elok
Zahra, Zahrah = Bunga
Zaidah, Za’idah = Suatu kelebihan
Za’imah = Pemimpin
Zainab = Putri Rasulullah SAW, pokok yang indah dan wangi
Za’irah = Berkunjung
Zaitun = Buah Zaitun
Zakiyah = Tumbuh dengan baik, Bersih
Zakhruf = Emas, Keindahan sesuatu
Zalfa, Zalfa’ = Kulit mutiara
Zamzam = Air Zamzam
Zanirah = Kecil dan Lembut, Tali
Zarinah = Nama wanita dahulu
Zubaidah = Tokoh wanita kerajaan Abbasiyah
Zuhriyah = Bunga
Zuhur = Bunga-bunga
Zulal = Tawar, Air Tawar
Zulfa = Kedudukan yang dekat
Zurarah = Nama burung
Zuyyin = Dijadikan indah
Langganan:
Postingan
(Atom)
Entri Populer
-
Hay sobat sobat bagi sobat muslim yang ingin hafalan tahlik pendek, kali ini saya share untuk kalian semua, nah langsung aja di baca ya dan...
-
MENGAPA WANITA HARUS BERHIJAB? Pertanyaan ini sangat penting namun jawabannya justru jauh lebih penting. Satu pertanyaan yang membutuhka...
-
Pengertian Al-Qur’an Secara Bahasa Qara’a mempunyai arti : mengumpulkan, atau menghimpun menjadi satu Kata Qur’an n dan Qir...
-
N ah bagi kaum hawa untuk kali ini saya punya postingan yang akan bembuat kalian ter inspirasi.. aamiiiin . . . pada postingan saya ini ad...
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.